Anemia


Apakah anemia itu?

Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah.

Bagaimana cara mendeteksi anemia?

Anemia biasanya sudah dapat dideteksi dengan pemeriksaan darah lengkap di laboratorium.

Apakah pemeriksaan darah lengkap?

Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan pada darah manusia dengan menghitung seluruh komponen pembentuk darah. Saat ini pemeriksaan darah lengkap dilakukan dengan menggunakan mesin khusus. Komponen pembentuk darah antara lain :
Sel darah merah (RBC).
Hematokrit.
Hemoglobin.
Sel darah putih (WBC).
Komponen sel darah putih.
Trombosit/Platelet.

Hanya tiga teratas dari keenam komponen darah ini yang berperanan dalam mendeteksi terjadinya anemia.

Apakah arti nilai hitung sel darah merah?

Sel darah merah (RBC) merupakan komponen darah yang terbanyak dalam satu mililiter darah. Setiap orang memiliki jutaan bahkan miliaran sel darah merah dalam tubuhnya. Penghitungan sel darah merah digunakan untuk menentukan apakah kadar sel darah merah rendah (anemia) atau tinggi (polisitemia).

Pada perhitungan sel darah merah, akan dinilai jumlah dan ukuran dari sel darah merah. Bentuk sel darah merah pun akan dievaluasi di bawah mikroskop. Segala informasi mulai dari jumlah, ukuran dan bentuk dari sel darah merah akan berguna dalam mendiagnosa suatu anemia. Juga pada pemeriksaan ini dapat diketahui jenis anemia berikut kemungkinan penyebabnya.

Apakah yang dimaksud dengan hematokrit?

Nilai hematokrit merupakan cara yang paling sering digunakan untuk menentukan apakah jumlah sel darah merah terlalu tinggi, terlalu rendah atau normal. Hematokrit sejatinya merupakan ukuran yang menentukan seberapa banyak jumlah sel darah merah dalam satu mililiter darah atau dengan kata lain perbandingan antara sel darah merah dengan komponen darah yang lain.

Bagaimana menghitung jumlah hematokrit?

Hematokrit dapat dihitung dengan mengambil sampel darah pada jari tangan atau diambil langsung pada vena yang terletak pada lengan.

Sel darah merah yang terdapat dalam sampel kemudian diendapkan dengan cara memutarnya menggunakan alat sentrifugal. Endapan ini kemudian di presentasekan dengan jumlah keseluruhan dari darah yang terdapat dalam tabung, nilai inilah yang dinamakan nilai hematokrit.

Apakah hemoglobin itu?

Hemoglobin adalah pigmen yang membuat sel darah berwarna merah yang pada akhirnya akan membuat darah manusia berwarna merah. Menurut fungsinya, hemoglobin merupakan media transport oksigen dari paru paru ke jaringan tubuh. Seperti kita ketahui bersama, oksigen merupakan bagian terpenting dari metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas.

Apakah arti dari kadar hemoglobin yang rendah?

Orang dengan kadar hemoglobin yang rendah disebut dengan istilah anemia. Saat kadar hemoglobin rendah maka jumlah sel darah merah pun akan rendah. Demikian pula halnya dengan nilai hematokrit.

Apa akibatnya bila terjadi anemia?

Transportasi oksigen akan terganggu dan jaringan tubuh orang yang anemia akan mengalami kekurangan oksigen guna menghasilkan energi.

Bagaimana gejala anemia?

Orang yang mengalami anemia akan merasa cepat lelah, lemas, pucat, gelisah dan terkadang sesak.

Apa yang menyebabkan anemia?

Berikut adalah beberapa penyebab anemia yang paling sering ditemukan.

Kekurangan zat besi

Perempuan akan lebih mudah menderita anemia bila dibandingkan dengan laki laki karena perempuan mengalami kehilangan darah tiap bulan saat menstruasi. Perempuan juga rentan mengalami kekurangan zat besi.

Pada orang dewasa, kekurangan zat besi sering disebabkan oleh karena kehilangan darah khronis seperti menstruasi. Kehilangan darah khronis juga bisa disebabkan oleh karena kanker terutama kanker pada usus besar.

Anemia juga bisa disebabkan oleh karena perdarahan usus yang disebabkan oleh karena konsumsi obat obatan yang mengiritasi usus.Obat yang termasuk golongan ini terutama obat NSAID.

Pada bayi dan anak anak, anemia kekurangan zat besi biasanya disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi.

Perdarahan

Perdarahan yang banyak saat trauma baik di dalam maupun di luar tubuh akan menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag khronis yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung.

Genetik

Kelainan herediter atau keturunan juga bisa menyebabkan anemia. Kelainan genetik ini terutama terjadi pada umur sel darah merah yang terlampau pendek sehingga sel darah merah yang beredar dalam tubuh akan selalu kekurangan. Anemia jenis ini dikenal dengan nama sickle cell anemia. Gangguan genetik juga bisa menimpa hemoglobin yang mana produksi hemoglobin menjadi sangat rendah. Kelainan ini kita kenal dengan nama thalasemia.

Kekurangan vitamin B12

Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama anemia pernisiosa.

Kekurangan asam folat

Kekurangan asam folat juga sering menyebabkan anemia terutama pada ibu ibu yang sedang hamil.

Pecahnya dinding sel darah merah

Anemia yang disebabkan oleh karena pecahnya dinding sel darah merah dikenal dengan nama anemia hemolitik. Reaksi antigen antibodi dicurigai sebagai biang kerok terjadinya anemia jenis ini.

Gangguan sumsum tulang

Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat lain.

Penyebab anemia yang lain masih banyak, cuma karena keterbatasan tempat maka saya hanya menulis yang sering dijumpai saja.

Bagaimana mengobati anemia?

Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada penyebab terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan pada usus maka perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu.

Suplemen besi diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan zat besi. Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi darah merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat.
Tags: anemia, darah, hematokrit, hemolitik, merah, polisitemia, sel, thalasemia, trombosit, vitamin
Tulisan Berhubungan :
Hemoglobin
10 Langkah Membuat Tubuh Lebih Bertenaga
Seluk Beluk Kolesterol (1)
Penghinaan Bendera?
Marilah Kita Mencegah Stroke

Ringkasan Sejarah Agama Baru Jepang: dari Kurozumi Kyo^, Konko^ Kyo^, Tenri Kyo^ sampai Aum Shinri Kyo^, Ko^fuku no kagaku


ISHIZAWA Takeshi, MA

Masyarakat Jepang mempunyai pandangan yang sangat sekuler dan tidak begitu peduli pada agama. menurut Statistik mengenai agama (tahun 1992) yang disusun oleh Departmen Pendidikan Jepang, pengikut agama Shinto^; 106.643.616 orang, agama Budha 95.765.996 orang, Kristen (termasuk Katolik) 1.486.588 orang, yang lainnya 10.833.994 orang.
Statistik ini sering dipakai sebagai referensi oleh ilmuwan asing, angka tersebut sama sekali tidak bisa dipercayai. Sejumlahnya angka ini, menjadi kira-kira 2 kali dari penduduk Jepang, sekitar 120.000.000 jiwa. Angka ini berdasarkan laporan kepada Departmen Pendidikan dari sekte-sekte tersebut sendiri. Shinto^ menghitung semua penduduk sekitar JINJA; (tempat ibadah Shinto^) sebagai pengikutnya, agama Budha menghitung semua anggota keluarga yang diatur upacara oleh pendetanya sebagai pengikutnya. Jadi, satu orang terhitung sebagai pengikut agama Budha dan Shinto^ kedua-duanya.
Biasanya, orang Jepang melakukan upacara perkawinan dengan cara Shinto^ atau Kristen, sedankan upacara kematian dengan cara Budha. Bagi kebanyakan orang Jepang, hal itu tidak dianggap aneh.
Di Indonesia ada KTP. Dalam KTP tertulis agamanya apa. Di Jepang tidak ada KTP. Jarang sekali kesempatan yang menjelaskan dirinya mempercayai agama apa. Mereka menganggap agama sebagai hanya adat atau kebiasaan.
Menurut beberapa pendapat, sekitar 70% orang menjawab tidak memeluk agama. Alasannya karena orang Jepang merasa repot jika masuk salah satu organisasi agama yang dikendalikan oleh ajaran tertentu. Pengunjung tempat ibadah pada saat merayakan datangnya tahun baru dilakukan oleh kebanyakan orang Jepang. Pada upacara menjemput roh nenek moyang yang kembali ke rumahnya (seperti upacara Galungan di Bali), kebanyakan orang Jepang mudik untuk ikut upacara itu. Tetapi praktik-praktik ini dianggap sebagai adat, bukan agama.
Dalam undang-undang dasar Jepang, pemerintah tidak boleh ikut campur dalam urusan agama. Ketika berakhir perang dunia kedua, orang Jepang memetuskan bahwa negaranya harus berdasarkan atas pemisahan agama dari negara. Memang tidak ada sekolah agama negara ( seperti IAIN di Indonesia). Dilarang keras memakai anggaran negara untuk hal-hal agama. Kalau ada kasus pengeluaran anggaran negara untuk upacara keagamaan, kasus ini diadukan ke pengadilan sebagai pelanggaran undang-undang dasar. (Tetapi kebanyakannya kasus seperti itu, keputusannya bahwa upacara itu adat, bukan agama, jadi bukan pelanggaran undang-undang dasar.)
Di Jepang pernah orang Kristen menjadi Perdana Menteri, namanya O^HIRA Masayoshi, selama dari tahun 1978 sampai 1980. Memang jumlahnya orang Kristen cuma 1% dari penduduk Jepang, tapi hal O^HIRA adalah orang Kristen tidak sama sekali menjadi masalah dan tidak sama sekali mempengaruhi kebijaksanaannya. Kebanyakan orang Jepang tidak begitu peduli, asal tidak fanatik, agama apa penguasanya.

Seperti hal-hal tersebut di atas, masyarakat Jepang sekarang menjadi sangat sekuler. Agama yang dominan, seperti Islam di Indonesia, tidak ada. Pada masa dulu, agama yang dominan itu agama Buddha. Tetapi, di bawah kontrol selama 250 tahun oleh pemerintah TOKUGAWA BAKUFU (TOKUGAWA adalah nama warga SHOGUN, BAKUFU artinya pemerintah), agama Buddha menghilangkan daya dinamis sebagai agama dalam rakyat. Sebulumnya berdiri TOKUGAWA BAKUFU, sering meletus pembrontakan rakyat yang berdasar atas keyakinan agama Buddha, terutama sekte Jo^do Shin Syu^. Jadi Pemerintah TOKUGAWA BAKUFU perlu waspadai dan mengkontrol agama Buddha.
Untuk memenuhi Kebutuhan rakyat dalam bidang spiritual, pada abad 19 (akhir zaman EDO. EDO itu ibu kota TOKUGAWA BAKUFU, nama kuno Tokyo), beberapa agama-agama baru mulai muncul. Sejak saat itu sampai sekarang, kedudukan dominan agama Buddha tradisi diganti berangsur-angsur oleh agama-agama baru. Sekarang, pengikut agama Budha tradisi, kebanyakannya "Budhis KTP" (seperti Islam KTP di Indonesia). Tetapi pengikut agama-agama baru jauh lebih aktif. Pengikut agama-agama baru menjadi lebih 10% dari penduduk Jepang.
Sejak akhir zaman EDO (awal abad 19), agama-agama baru muncul banyak sekali. Dari Kurozumi Kyo^ (mulai dari tahun 1814), Tenri Kyo^ (1838) dan Konko^ Kyo^ (1859) sampai Aum Shinri Kyo^ (mulai dari tahun 1984) serta Ko^fuku no kagaku (1986), sudah ada ribuan sekte-sekte. Beberapa sekte-sekte raksasa(So^ka Gakkai, Rissho^ Ko^sei kai, Reiyu^ kai, Shinnyo En) menpunyai jutaan penganutnya. Sekte-sekte raksasa tersebut mempengaruhi bidang politik secara kuat. Karena mereka punya kemampuan untuk mengumpul suara pada saat pemilu. So^ka Gakkai, paling besar sekte agama baru Jepang, memdirikan partai politik sendiri, namanya Ko^mei To^ (Partai Ko^mei). Sekarang partai ini, berkoalisi dengan LDP, menggengam casting vote. Sekte-sekte anti-So^ka Gakkai , misalnya Rissho^ Ko^sei kai, Reiyu^ kai, mendukung tokoh politk anti-So^ka Gakkai dalam LDP dan LP. Tulisan ini mencoba untuk menjelaskan sejarah dan ciri-ciri khusus agama-agama baru Jepang.

Buku tentang agama Jepang yang ditulis dalam bahasa Indonesia, sudah ada karya Djam'anunuri judulnya "Agama Jepang"(PT Bagus Arafah, Yogyakarta, 1981). Bagi saya, sebagai orang Jepang, buku ini cukup menarik. Tetapi sayangnya, tentang agama baru buku ini tidak begitu rinci. Jadi tulisan saya masih mempunyai arti bagi orang Indonesia.

Definisi agama baru

Hasil penelitian tentang agama baru di Jepang banyak sekali. Menurut karya Prof. SHIMAZONO Susumu (jurusan ilmu agama Universitas Tokyo), agama baru Jepang itu didefinisikan seperti berikut ini.

1. Agama itu muncul dan berkembang pada masa modern atau pada masa peralihan ke modern.
2. Agama itu didirikan dari, oleh dan untuk rakyat.
3. Agama itu dipisah dari agama tradisi dalam bidang baik organisasi maupun ajarannya.

Mengenai hal pertama, kebanyakan studi tentang agama baru melingkupi sejak akhir zaman EDO (awal abad 19) sebagai masa peralihan ke modern.
Hal kedua, agama baru itu didefinisikan sebagai agama rakyat awam, bukan kaum elite atau penguasa, intelektual.
Hal ketiga, tentu saja agama baru terpengaruh atau menerima ungsur-ungsur ajaran dari agama tradisi. Misalnaya So^ka Gakkai kelihatannya merupakan salah satu sekte dari Nichiren Sho^ Shu^, sekte agama Budha tradisi, karena ajaran Nichiren Sho^ Shu^ termasuk dalam ajaran So^ka Gakkai. Tetapi, So^ka Gakkai menegaskan kepada pengikutnya bahwa menjadi berbahagia di dunia ini melalui menyembahyang MANDARA (papan tertulis mantera dan nama-nama Dewa). Konsep penyelamatan So^ka Gakkai berbeda dengan Nichiren Sho^ Shu^ yang tujuan terakhirnya dapat penyelamatan di luar dunia ini. Menurut Prof. SHIMAZONO, ciri-ciri khusus agama baru adalah konsep penyelamatan duniawi. Kalau dibandingkan dengan Indonesia, NU dan Muhammadiyah merupakan organisasi yang berdiri dan berkembang pada masa modern. Tetapi, konsep penyelamatannya sama dengan Islam yang tradisi. Jadi, NU dan Muhammadiyah tidak bisa dikatakan agama baru.
Berikut ini, penulis mencoba menjelaskan sejarah singkat agama baru Jepang. Yang pertama, tiga agama baru yang berkembang sampai zaman Meiji (1868-1912).

Agama baru yang berkembang sampai zaman Meiji (1868-1912).

Kurozumi Kyo^
Kurozumi Kyo^ didirikan oleh KUROZUMI Munetada (1780-1850) pada tahun 1814. KUROZUMI Munetada dilahil di Propinsi Okayama. Dia berasal dari keturunan yang menganut Shintoisme, jadi dia menjadi pendeta Shin to^. Sejak anak kecil, Munetada sangat menghormati orang tuanya.Ketika dia berusia 33 tahun, kedua orang tuanya meninggal dunia akibat penyakit menular. Kesedihannya Munetada luar biasa. kesedihannya tidak dikurangi sehingga membuatnya terserang penyakit TBC. Suatu ketika, di saat dia sedang berdoa kepada Dewi Matahari, tiba-tiba ia merasa seluruh jiwanya bersatu dengan matahari (Amaterasu O^mikami: Dewi Matahari), kemudian ia mendapatkan ilham pengtahuan bahwa dewa dan manusia pada hakikatnya adalah satu. Sejak waktu itu, tepatnya tgl. 11 Nopember 1814, dia mulai menyebarkan ajarannya dan menyembuhkan bermacam-macam penyakit dengan sembur (setelah mengucapkan mantra-mantra lalu menyemburkan pada bagian yang sakit).
Menurut ajarannya, Dewi Matahari merupakan sumber semua alam, manusia harus berserah kepadaNya, dan harus berusaha hidup dengan ria sehari-hari untuk menyesuaikan diri dengan keinginanNya. Konsep Dewi Matahari adalah sifatnya universal, berbeda dengan Shinto^ yang tradisi. Pada akhir zaman EDO, pengikutnya sampai 100.000 orang. Sekarang, pengikutnya kurang 300.000 orang.

Tenri Kyo^ http://www.tenrikyo.or.jp/
Tenri Kyo^ didirikan oleh NAKAYAMA Miki (1798-1887). Miki dilahilkan di Propinsi Nara. Orang tuanya petani yang kaya. Dia sejak anak kecil, wataknya beribadat. Pada usianya 13 tahun, Miki menikah dengan seorang petani yang kaya. Suaminya tidak setia kepada Miki. Kerja tani dan kerja rumah tangga sangat sibuk. Dia dapat ijazah ajaran sekte agama Budha Jo^do Shin Syu^ ( artinya Sekte Benar Tanah Suci. Selte ini sekte terbesar agama Budha tradisi, didirikan pendeta Shinran pada abad 13 ) pada usianya 19 tahun. Pada tahun 1838, Miki usianya 40 tahun, pada waktu melakukan upacara magi untuk menyembuhkan penyakit putranya, tiba-tiba Tuhan menurunkan jasmani Miki dan berkata bahwa "Aku adalah Tuhan Pencipta dan Tuhan yang sebenarnya. Pada saat ini Aku turun ke dunia untuk menyelamatkan sekalian umat manusia. Miki akan Ku-jadikan Wadah Suci-Ku, Tuhan". Sejak saat itu, Miki terus mendapatkan wahyu, dan menyembuhkan penyakit serta bekerja sebagai bidan yang ampuh.
Kata-kata Tuhan ditulis oleh Miki sendiri, sebagai kitab Ofudesaki. Tuhan bernama Tenri O^ no Mikoto, disebut pengikutnya dengan Oyagami (Tuhan orang tua). Oyagami adalah pencipta dunia ini, semua manusia adalah anakNya. Jadi semua manusia adalah saudara yang sama rata. Tujuan penciptaan manusia adalah untuk menjadikan mereka berbahagia. Manusia harus bersyukur kepada Tuhan sebagai orang tua mereka, dan harus berusaha merealisasikan dunia Yo^ki Gurashi ( kehidupan gembira ) untuk menwujudkan tujuanNya. Semakin banyak pengikut Tenri Kyo^ maka tekanan dari pemerintah juga semakin keras. Pemimpin sekte mencoba berkompromi dengan pemerintah, tetapi Miki berkata bahwa "Anda takut pada Tuhan atau undang-undang?", ujarnya sambil meminta menegakkan ajarannya. Sampai tahun 1911, pengikutnya menjadi lebih 75.000 orang. Sekarang pengikut 1.900.000 orang. Agama ini memiliki universitas dan rumah sakit besar (Agama baru yang mempunyai universitas adalah 2 sekte saja. Tenri Kyo^ dan So^ka Gakkai ). Dari Tenri Kyo^ banyak agama baru berpisah. Jadi, ajaran Tenri Kyo^ mempengaruhi banyak agama baru.

Konko^ Kyo^ http://www.konkokyo.or.jp/eng/
Konko^ Kyo^ didirikan oleh KAWATE Bunjiro^ (1814-1883) pada tahun 1859. Dia dilahirkan di Propinsi Okayama. Bunjiro^ adalah seorang petani yang rajin dan beribadat. Dia bekerja sangat rajin, maka menjadi agak kaya. Tetapi, selama belasan tahun anaknya 3 orang meninggal, pada usianya 42 tahun, dia sendiri juga terserang penyakit. Pada saat itu, rakyat setempat mempercaya semua kemalangan akibat kemarahan Konjin (Dewa emas). Melalui pengalaman yang sulit, Bunjiro^ beribadat kepada Konjin lebih hebat, sangat menakutkan kemarahan Konjin, mementingkan keras pantang bermacam-macam. Sesudah 2 tahun dari terserang penyakit, adiknya dapat wahyu dari Konjin menjadi pendeta Konjin. Bunjiro^ sering pergi ke tempat adiknya, sebentar lagi Bunjiro^ sendiri juga menjadi dapat mengerti kehendak Konjin. Pada tahun 1859, Bunjiro^ usianya 46 tahun, menerima wahyu bahwa berhenti pekerjaan tani dan berusaha menyelamatkan manusia. Sejak saat itu, dia terus melakukan TORITSUGI ( artinya perantaraan ), yaitu menyampaikan keinginan pengikut kepada Tuhan dan memberitahukan keinginan Tuhan kepada pengikut. TORITSUGI itu kegiatan yang paling utama bagi Konko^ Kyo^.
Tuhan bernama Tenchi Kane no Kami (Tuhan-emas-alam) . Hubungan antara Tuhan dengan manusia saling sandar-menyandar. Kalau manusia tidak diselamatkan, Tuhan juga tidak diselamatkan. Tuhan tidak mungkin mengganggu manusia, jadi tidak usah ikut tahyul dan pantang. Semua manusia sama-rata di bawah Tuhan. Sekarang pengikutnya sekitar 450.000 orang .

Ketiga agama baru tersebut di atas, sebelum berakhir perang dunia kedua, walaupun mereka masing-masing agama yang berdiri sendiri dan unik, tergolong sekte-sekte Shinto^ sebagai Kyo^ha Shinto^ oleh pemerintah.
Sesudah Restorasi Meiji ( 1868 ), pemerintah baru meputuskan kaisar sebagai kepala negara dan Shinto^ sebagai ideologi negara untuk persatuan negara. Di bawah rezim kaisar, untuk menghindari tekanan dari pemerintah, agama baru ini tidak mempunyai pilihan lain kecuali masuk ke Kyo^ha Shinto^. Tetapi, sesudah berakhir perang dunia kedua, rezim kaisar runtuh, kategori Kyo^ha Shinto^ sudah tidak ada lagi. Kurozumi Kyo^, Tenri Kyo^ dan Konko^ Kyo^ adalah agama yang berdiri sendiri, lain dengan Shinto^ . Kemudian, saya menjelaskan agama baru yang berkembang pada masa Taisho^ dan sebelum berakhir perang dunia kedua. (1912-1945)

Agama baru yang berkembang pada masa Taisho^ dan sampai berakhir perang dunia kedua. (1912-1945)

Pada tahun 1912, Kaisar Meiji meninggal, anaknya menjadi kaisar baru, yaitu Kaisar Taisho^ mulai zaman Taisho^. Sejauh itu, pengbangunan Jepang agak maju. Tetapi, sesudah depresi ekonomi dunia (1929), negara Jepang mulai menjajahi negara-negara Asia. Pada waktu itu, agama baru yang bersifat magi berkembang. Antara lain, O^moto Kyo^.

O^moto Kyo^ http://www.oomoto.or.jp/
Omoto Kyo^ didirikan oleh DEGUCHI Nao (1837-1918), seorang janda miskin, pada 1892,, di daerah Ayabe, Propinsi Kyo^to. DEGUCHI Onizaburo^ ( 1871-1948 ) menantu Nao, memberikan ramalan dan penyembuhan dengan melakukan ilmu magi CHINKON KISHIN.( artinya kembalikan jiwa ke dunia Tuhan ).Ciri-ciri khusus O^moto adalah pernyataan pembaharuan masyarakat yang radikal. Nao menolak masyarakat modern sebagai masyarakat egois dan bersenjang. O^moto Kyo^ menegaskan bahwa sebentar lagi datang waktu pembaharuan semua, bergerakan "Restorasi Taisho^." Sampai 1920, pengikutnya menjadi 300.000 orang. Pada tahun 1921, pemerintah merasa berbahaya terhadap gerakan "Restorasi Taisho^", oleh karena itu menangkap pemimpin- pemimpin O^moto Kyo^. Pada tahun 1935, Pemerintah membubarkan O^moto Kyo^ memhancurkan pusatnya. Sesudah berakhir perang dunia kedua, O^moto Kyo^ didirikan kembali, sekarang pengikutnya 170.000 orang. Adanya agak banyak pengikut O^moto Kyo^ mendirikan agama baru yang berdiri sendiri dari O^moto Kyo^. Jadi, O^moto Kyo^ mempengaruhi banyak agama baru.

Reiyu^ Kai http://www.reiyukai.org/dan Hitonomichi http://web.perfect-liberty.or.jp/index.html
Selain O^moto Kyo^, Reiyu^ Kai serta Hitonomichi ( sekarang PL: Perfect Liberty ) juga pesat berkembang. Pokok ajaran Reiyu^ Kai adalah menghormati roh nenek moyang. Semua kemalangan merupakan akibatnya kurang menghormati roh nenek moyang. Pendiri KUBO Kakutaro^ (1892-1944 ), seorang tukang kayu mempercayai secara keras Hokke Kyo, salah satu kitab suci agama Budha, ajaran Reiyu^ Kai terpengaruh oleh Hokke Kyo. Sesudah pendiriannya pada tahun 1930, Reiyu^ Kai cepat berkembang. Pada tahun 1937, pengikutnya 200.000 orang. Ajaran mereka cocok dengan nasionalisme fanatis, yaitu ideologi pemerintah pada saat itu. Jadi mereka tidak ditekankan oleh pemerintah. Sekarang pengikutnya 3.150.000 orang.
Hitonomichi ( PL: Perfect Liberty ) berkembang cepat melalui OFURIKAE (kemalangan pengikut memindahakan kepada pendiri MIKI Tokuharu ), sekitar tahun 1935 pengikutnya 1.000.000 orang. Pendiri MIKI Tokuharu ( 1871-1938 )Bagi Hitonomichi, Tuhan adalah Amaterasu O^mikami, sama dengan Shinto^. Tetapi, pemerintah membubarkan Hitonomichi; karena perkembangnya amat cepat. Sesudah berakhir perang dunia kedua, Hitonomichi didirikan kembali ganti nama, PL: Perfect Liberty. Sekarang pengikutnya, termasuk pengikut orang asing, 2.200.000 orang.

Agama baru yang berkembang sesudah berakhir perang dunia kedua sampai pertenggahan tahun 1970an.

Pada tgl. 15 Agustus 1945, pemerintah Jepang menyatakan penyerahan, rezim kaisar runtuh. Pada bulan Desember, GHQ (General Headquarters of the Supreme Commander for Allied Powers) mengeluarkan Pedoman Shinto^ ( disebut Shinto^ Shirei ), memetuskan hubungan antara pemerintah dan Shinto^ yang sejak restorasi Meiji. Sesudah itu, semua agama mempunyai hak kemerdekaan yang sama-rata, pemerintah tidak boleh ikut campur hal-hal agama. Akhir tahun 1950an sampai awal 1970an, pembangunan ekonomi Jepang mencapai kemajuan yang luar biasa. Industrisasi dan urbanisasi sangat maju, corak kehidupan berubah seluruhnya. Selama masa itu, banyak agama baru berkembang, terutama, So^ka Gakkai dan Rissho^ Ko^sei Kai. Sekarang, kedua agama baru itu menjadi organisasi raksasa.

So^ka Gakkai http://www.sgi.org/sgiqhome.html
So^ka Gakkai didirikan oleh MAKIGUCHI Tsunesaburo^ dan TODA Jo^sei. Mereka guru SD. Mula-mulanya So^ka Gakkai bernama So^ka Kyo^iku Gakkai, kelompok studi ilmu pendidikan. Teori ilmu pendidikan oleh Makiguchi berdasar filosofi Kachi ( nilai ) yang unik. Menurut dia, tujuan hidup kita adalah penciptaan nilai ( So^ka artinya penciptaan nilai ). Nilai yang utama adalah kebaikan, kemudian kegunaan, ketiga, keindahan. Sedankan, MAKIGUCHI dan TODA masuk Nichiren Sho^ Shu^ ( artinya Sekte Benar Nichiren ) salah satu sekte agama Budha. Sekte ini didirikan pada abad 13 oleh pendeta Nikko^, murid pendeta Nichiren. Ajaran sekte ini berdasar Hokke Kyo^ . Jadi, So^ka Kyo^iku Gakkai terpengaruh ajaran Nichiren Sho^ Shu^ .
MAKIGUCHI menegaskan perwujudan ajaran Nichiren Sho^ Shu^ merupakan nilai yang paling baik. So^ka Kyo^iku Gakkai menolak sembahyang jimat Shinto^, jadi tertangkap MAKIGUCHI dan TODA oleh polisi. MAKIGUCHI meninggal dalam penjara. Sesudah berakhir perang dunia kedua, TODA dilepaskan dari penjara. Pada tahun 1951, TODA menjadi ketua kedua So^ka Gakkai. Dipimpin oleh TODA, dengan penyebaran ajarannya secara agresif ( SHAKUBUKU ), pengikutnya bertambah pesat sekali. Sasaran penyebaran mereka adalah buruh pabrik kecil, pedagang kecil, orang miskin yang tinggal di kota. Menurut mereka, kemalangan, kemiskinan, penyakit itu akibat karma. Tetapi, kalau bersembahyang GOHONZON ( papan tertulis mantera dan nama-nama Dewa. aslinya ditulis Nichiren ) sambil mengucapkan mantera ( disebut DAIMOKU. diulangi "Nam Myoho Renge Kyo^" artinya "Puji Ajaran Kitab suci Hokke Kyo^" ) bisa menghilangkan karma, dapat menjadi kaya dan menyembuh penyakit. Pengikut memgikuti pertemuan ZADANKAI di tempat yang dia tinggali dan berdiskusi tentang masalah kehidupan sehari-hari serta hal-hal ibadat.
Dari tahun 1956, So^ka Gakkai ikut pemilihan umum dan dapat beberapa kursi. Pada 1964, mendirikan partai politik Ko^mei To^. Menurut mereka, sekarang pengikutnya 17.350.000 orang. Tetapi, yang aktif sekitar 5-6 juta orang.

Rissho^ Ko^sei Kai http://www.kosei-kai.or.jp/english/general/index_e.html
Rissho^ Ko^sei Kai didirikan oleh NIWANO Nikkyo^ , seorang pedagang susu, dan NAGANUMA Myoko, seorang wanita ibu rumah tangga, pada tahun 1938. Sebelum itu, mereka pengikut Reiyu^ Kai . Oleh karena itu, Rissho Ko^sei Kai juga menerima unsur-unsur ajaran Reiyu^ Kai. Misalnya hormat kepada roh nenek moyang, HOZA (pertemuan pengikutnya untuk berdiskusi. seperti ZADANKAI di So^ka Gakkai ) serta sikap yang mementingkan Hokke Kyo^ . Sesudah berakhir perang dunia kedua, berkembang sangat pesat. Pengikutnya kebanyakan ibu rumah tangga. Oleh sebab itu, watak NAGANUMA menarik wanita yang mempunyai masalah keluarga. Ramalan, dengan manganalisa nama pengikutnya, juga digunakan sebagai senjata utama untuk penyebaran ajarannya. Menurut mereka, nama orang menunjukkan sifat dan takdir. Sesedah tahun 1958, menitikberatkan Hokke Kyo^ daripada sebelumnya untuk mendalam ajarannya. Sekarang, Rissho^ Ko^sei Kai aktif dalam berdiskusi dan tukar-menukar pengertian antara agama secara global. Menurut mereka, pengikutnya sejumlah lebih 6.000.000 orang.

Agama baru yang berkembang sesudah pertenggahan tahun 1970an

Pada tahun 1950-an dan 1960-an, So^ka Gakkai dan Rissho^ Ko^sei Kai berkembang sangat pesat. Tetapi, setelah pertenggahan tahun 1970-an, perkembangnya kurang begitu pesat. Sedangkan, pada masa itu, pembangunan ekonomi Jepang juga menjadi kurang pesat. Negara Jepang sudah menjadi negara maju, masyarakat Jepang pada umumnya menikmati kekayaan. Sebelumnya, pengikut sekte agama baru masuk agamanya untuk diselamatkan dari kemiskinan, penyakit, serta masalah keluarga. Mereka mencari bahagia dunia ini. Tetapi, sekarang, orang Jepang, terutama generasi muda, tidak mencari penyelamatan semacam itu dalam agama. Dalam agama baru yang berkembang sesudah pertenggahan tahun 1970-an, pengikutnya mencari arti kehidupan, daya paranormal, atau pengalaman ajaib. Dalam banyak agama, Aum Shinri Kyo^ dan Ko^fuku no Kagaku adalah contoh yang tepat.

Aum Shinri Kyo^ http://aum-internet.org/index_e.shtml
Aum Shinri Kyo^ didilikan oleh ASAHARA Sho^ko^ ( 1955- ) pada tahun 1984. ASAHARA adalah seseorang yang hampir tuna netra, orang tuanya miskin. Sambil bekerja sebagai ahli akupungtur, dia mulai beryoga dari sekitar tahun 1980. Tahun 1984, dia mendirikan sanggar yoga di Tokyo. Murid sanggar itu akan menjadi pengikut Aum Shinri Kyo^ . Tahun 1985, ASAHARA mengalami badannya mengapung. Setahun kemudian, dia menerbitkan buku "Metode perkembangan daya paranormal". Kemudian, dia pergi ke India, bertapa di gunung Himalaya. Menurut dia, pada saat itu, dia mendapatkan moksa. Setelah tahun 1987, dia lebih mementingkan penyelamatan umat manusia daripada moksa pribadi. Tetapi, yang unik adalah penyelamatan umat manusia itu penyelamatan dari perang dunia ketiga.
Pada tahun 1989, pengikutnya 4000 orang. kebanyakannya usianya 20-30an tahun. Mereka, kebanyakannya tamat perguruan tinggi, ingin mendapatkan moksa atau mengembangkan daya paranormal atau diselamatkan dari perang dunia ketiga. Sampai saat itu, beberapa media massa mengeritik mereka. ASAHARA mulai menduga bahwa pemrintah Jepang dan Amerika serta Zionis menggangu mereka. Pada tahun 1992 mereka mendirikan caban di Rusia, dan ASAHARA memberikan ceramah di beberapa universitas terkenal. Agar menyelamatkan diri dari perang dunia ketiga, Aum Shinri Kyo^ merencanakan merebut kekuasaan. Untuk tujuan itu, pengikutnya mahasiswa S2 dan S3 dari bidang iptek membuat senjata kimia dan senjata bakteri, mereka mengimpor senjata api dari Rusia. Pada tgl. 20 Maret 1995, untuk menghalangi pengusutan polisi terhadap mereka, mereka melakukan serangan gas beracun. 2 hari kemudian, polisi mengusut pusatnya, ASAHARA tertangkap pada bulan Mei. Pada saat itu, pengikutnya sekitar 10.000 orang. Aum Shinri Kyo^ sebagai organisasi agama dibubarkan oleh pemerintah pada bulan Januari tahun 1996. Tetapi organisasinya masih ada. Sekarang ASAHARA ada di penjara dan disidangkan, Pada saat pengadilan ASAHARA pura-pura bodoh, sidangnya tidak begitu maju. Pengikutnya sekarang kembali lagi beraktif, mereka dapat uang cukup melalui bisinis komputer.

Ko^fuku no Kagaku; http://www.njd.com/ro/english.html
Ko^fuku no Kagaku ( artinya ilmu bahagia ) didirikan oleh O^KAWA Ryu^ho^(1956-) pada tahun 1986. OKAWA tamat Universitas Tokyo pada tahun 1981, langsung masuk ke salah satu firma besar. Dia boleh dikatakan tergolong kaum elite. Suatu hari, dengan tidak sadar, tiba-tiba tangannya bisa menulis bahwa "berita yang baik". O^KAWA bertanya "Siapa kau?". Tangannya menulis secara otomatis "Saya Nikko ". Nikko adalah seorang pendeta pada abad 13, sekte Nichiren Shu^ agama Buddha, murid Nichiren. Kemudian, bermacam-macam roh tokoh agama turun ke jasmani O^KAWA. Sang Budha, Nabi Isa, Nabi Muhammad, Nichiren ,Ku^kai ( pendeta terkenal Budha abad 9, pendiri sekte Shingon Shu^ ), DEGUCHI Onizaburo, DEGUCHI Nao, NAKAYAMA Miki, dan lain lain. Pada waktu roh turun ke O^KAWA, ayah O^KAWA bertanya kepada roh dan menulis kata-kata roh. Pada tahun 1985, buku "Kata-kata roh Nichiren","Kata-kata roh Ku^kai" diterbitkan. Sesudah itu buku Kata-kata roh terus diterbitkan satu bulan 3-4 buah buku. Pada tahun 1986, dia keluar dari firma dan mendirikan Ko^fuku no Kagaku. Pada tahun 1987, bukunya 44 buah, pengikutnya 1.700 orang. Pada tahun 1988, bukunya 103 buah, pengikutnya 4.000 orang. Seperti di atas, penbaca buku O^KAWA masuk ke Ko^fuku no Kagaku. Melalui iklan dimuat media massa, perkembangan Ko^fuku no Kagaku sangat hebat.
Ajaran yang tertulis dalam buku O^KAWA dasarnya sejenis mitos yang kosmologik. Angkasa mempunyai tingkat-tingkat yang menurut tingkat-tingkat di alam roh. Manusia mengulangi reinkarnasi seterusnya. Pengikut Ko^fuku no Kagaku harus belajar ajarannya untuk naik tingkat yang lebih tinggi sesudah mati.
Dasarnya, Ko^fuku no Kagaku adalah kelompok studi mitos O^KAWA. Sekarang pengikutnya, menurut mereka lebih 8 juta orang, tetapi sebetulnya, yang aktif 200.000-300.000 orang.

Sebab perkembangan agama baru di Jepang : dibandingkan dengan Indonesia

Demikian di atas, agama baru jepang berkembang pesat sekali. kalau begitu, mengapa agama baru jepang berkembang begitu pesat? Sebab yang pertama kemakmuran agama-agama baru diakibatkan oleh adanya pluralisme agama sudah lama sejak zaman EDO. Agama yang dominan, seperti Islam di Indonesia, tidak ada. Di bawah kontrol pemerintah TOKUGAWA BAKUFU , pada akhir zaman EDO, agama Budha dan Shinto^ sudah hilang daya hidup sebagai agama, menjadi sejenis adat. Sekalipun sesudah tidak dilarang, agama Kristen kurang berkembang dalam rakyat. Sejauh ini, penganut Kristen hanya 1% dari orang Jepang. Memang umat Islam jauh lebih sedikit. Peluang untuk berkembang bagi agama baru cukup besar.
Sebab yang kedua kemakmuran agama baru di Jepang, tradisi sinkretisme sangat kuat dalam rakyat. Agama baru berkembang dari Kepercayaan rakyat yang bercampur agama Budha dengan Shinto^, agama Konfusis. Jiarah ke candi yang terkenal dan gunung yang suci, serta perdukunan juga dilakukan populer. Kepercayaan dan praktek seperti itu merupakan basis atau sumber agama-agama baru.
Sebab yang ketiga, dikarenakan perubahan masyarakat yaitu modernisasi sejak akhir zaman EDO dahsyat sekali, rakyat mencari kepercayaan baru untuk adaptasi terhadap perubahaan tersebut. Agama-agama baru boleh dikatakan bahwa perwujudan daya kreatif rakyat Jepang dalam bidang spiritual.
Sedangkan, kalau memperbandingkan dengan Jepang, agama baru di Indonesia kurang berkembang. Di Jepang, agama Budha dan Shinto^ hilang daya hidup sebagai agama, tetapi di Indonesia, Islam cukup kuat. Pada umumnya, dari agama monoteisme, Tuhan yang baru susah muncul. Walaupun ada tradisi sinkretisme di Indonesia, terutama di Jawa, namun peluang untuk berkembang bagi agama baru kurang luas. Sekalipun perubahan masyarakat lebih dahsyat daripada Jepang, bagi rakyat, Islam cukup bermanfaat untuk adaptasi.
Namun demikian, tradisi sinkretisme di Jawa memberikan basis untuk muncul agama baru di Indonesia. Yaitu aliran-aliran kepercayaan. Memang di Indonesia aliran kepercayaan tidak tergolong agama, tetapi dari sudut ilmu agama, aliran kepercayaan boleh tergolong agama. Muncul aliran-aliran kepercayaan juga bisa dianggap sebagai adaptasi terhadap modernisasi, perubahaan masyarakat. Seperti agama-agama baru di Jepang, aliran-aliran kepercayaan juga boleh dikatakan bahwa perwujudan daya kreatif rakyat Jawa dalam bidang spiritual.

Penerimaan dan penolakan monoteisme

Sebelum Islam masuk, orang Indonesia juga mempercayai animisme seperti orang Jepang. Kenapa orang Indonesia membuang animisme dan menerima monoteisme secara kuat begitu? Sedangkan, kepercayaan animistik masih kuat dalam masyarakat Jepang. ( Tentang animisme masyarakat Jepang, "Pikiran Animistik" oleh Shinji Kanai, dimuat majalah "Ulumul Qur'an" No.1, Vol.7, 1995. Profesor KANAI merupakan profesor jurusan ilmu agama Universitas Tokyo ). Prof. KANAI menulis bahwa "Seperti sering dikatakan, orang Jepang tidak menganggap alam ini sebagai lawan yang harus ditundukkan. Ini berkaitan dengan fakta bahwa Jepang dikaruniai iklim sedang di zona musim hujang Asia. Mungkin ini ada benarnya." Penulis juga setuju. Tetapi, kalau agama berkaitan dengan iklim, namun iklim Indonesia lebih mirip dengan Jepang daripada Arab, kenapa orang Indonesia ( memang orang Indonesia juga animis pada mula-mulanya ) menerima Islam?
Baik Shinto^ maupun ajaran agama Budha Jepang dan agama-agama baru di Jepang sangat animistik. Kenapa orang Jepang masih mempercayai animisme dan menolak monoteisme sampai sekarang? Pada abad 14 Islam masuk ke Indonesia, pada akhir abad 19 monoteisme ( Kristen ) masuk lagi ke Jepang. ( Pada pertengahan abad 16 Kristen masuk ke Jepang, tetapi ditumpas pada sampai awal abad 17 ). Pada waktu Kristen masuk lagi ke Jepang, negara-negara Barat yang teladan modernisasi bagi Jepang sudah menjadi masyarakat sekuler.

Perbandingan agama baru di Jepang dengan aliran kepercayaan di Indonesia

Sekarang, di seluruh indonesia ada ratusan aliran-aliran kepercayaan. Penulis ikut salah satu aliran, yaitu Sapta Darma. Aliran ini, paling besar dan mempunyai pengikut dari kalangan rakyat biasa yaitu buruh dan petani, berada di kota maupun di desa. Tidak seperti aliran lain ( misalnya Pangestu dan Sumarah dan lain lain ) yang penganutnya kebanyakan klas menengah. Tentang hal ini, Sapta Darma mirip dengan agama-agama baru Jepang. Penganut agama-agama baru Jepang adalah khalayak, rakyat awam.
Sampai sekarang, penulis menemukan beberapa masalah yang menarik. Di Jepang, ada kecenderungan bahwa pendiri sekte dilihat oleh penganutnya, sebagai Tuhan yang hidup, Tuhan di dunia ini. Dalam suasana animisme di Jepang, Tuhan tidak begitu jauh dari manusia. Tetapi, di Indonesia yang masyarakat monoteisme, pendiri sekte tidak mungkin dilihat sebagai Tuhan.
Sejauh ini, penulis bisa menyimpulkan bahwa daya tarik Sapta Darma bagi penganutnya adalah pesona keadaan meditasi. Penganut-penganutnya menikmati perasaan mistik melalui meditasi. Tentang hal itu, Sapta Darma mirip dengan agama-agama baru Jepang yang berkembang sesudah tahun 1970-an. Agama-agama baru Jepang yang berkembang sebelum tahun 1970-an, menjamin bahagia materiel kepada penganutnya. Sebelum tahun 1970-an, taraf kehidupan masyarakat Jepang masih rendah. Penganut-penganutnya ingin diselamatkan dari kemiskinan. Dalam prakteknya, sejenis meditasi jarang dilakukan. Tetapi sesudah tahun 1970an, taraf kehidupan cukup naik, sekte-sekte yang lebih baru menjamin pengalaman mistik, kesaktian supernatural serta kemungkinan dirinya melalui meditasi dan lain-lain. Sama dengan penganut-penganut Sapta Darma, pengikut sekte-sekte tersebut ingin menikmati perasaan mistik.
Penulis merasa heran, pengikut agama-agama baru Jepang yang berkembang sesudah tahun 1970-an sebagian besar remaja. Sedangkan, kalau dibandingkan dengan sekte-sekte tersebut, penganut remaja Sapta Darma tidak begitu banyak. Mengenai hal ini, penulis kira bahwa remaja yang mencari daya paranormal dan kemungkinan dirinya masuk perguruan-perguruan pencak silat/tenaga dalam. Mereka ingin mencapai tujuannya melalui praktek lebih langsung selain melalui meditasi. Seni bela diri Jepang, Judo, Karate dan lain lain, menjadi olahraga yang modern, tidak punya unsur mistik. Tetapi, perguruan-perguruan pencak silat/tenaga dalam menjamin pengalaman mistik, daya paranormal dan kemungkinan dirinya, seperti agama-agama baru Jepang yang berkembang sesudah tahun 1970-an.

 

KRONOLOGI AGAMA BARU JEPANG

1603 TOKUGAWA BAKUFU ( pemerintah SHO^GUN TOKUGAWA ) didirikan. Mulai zaman EDO..
1613 BAKUFU melarang agama Kristen, mengusir umatnya ke Manila dan Makau.
1635 BAKUFU mendiri badang kepemerintahan JISHA BUGYO^ untuk mengawasi Kristen oleh pendeta Budha
1637 Pemberontakan umat Kristen SHIMABARA NO RAN ( Pembrontakan di SHIMABARA ) meletus di Propinsi NAGASAKI ( SHIMABARA adalah nama tempat di Propinsi NAGASAKI ).
1639 Pemerintah BAKUFU memutuskan hubungan dengan negara lain ( SAKOKU. artinya tutup negara), kecuali Cina, Korea dan Belanda.
1814 KUROZUMI Munetada menerima wahyu dan mendirikan Kurozumi Kyo^.
1838 NAKAYAMA Miki menerima wahyu dan mendirikan Tenri Kyo^
1853 Komodor Perry datang ke Jepang, minta kepada pemerintah BAKUFU membuka negara.
1859 KAWATE Bunjiro ( Konko Daijin ) menerima wahyu dan mendirikan Konko Kyo^.
1867 SHO^GUN TOKUGAWA Yoshinobu mengembalikan kedaulatan kepada Kaisar. Rezim TOKUGAWA BAKUFU runtuh. Zaman EDO berakhir.
1868 Restorasi MEIJI. Mulai zaman MEIJI.
1873 Pemerintah MEIJI mengizinkan menyebarkan agama Kristen.
1892 DEGUCHI Nao mendirikan O^moto Kyo^
1924 MIKI Tokuharu mendirikan Hitonomichi ( sekarang namanya PL:Perfect Liberty )
KUBO Kakutaro^ mendirikan Reiyu^ kai
1930 TANIGUCHI Masaharu mendirikan Seicho^ no ie.
MAKIGUCHI Tsunesaburo^ dan TODA Jo^sei mendirikan So^ka Kyo^iku Gakkai ( sekarang So^ka Gakkai )
1935 OKADA Mokichi mendirikan Sekai Kyu^sei kyo^
1936 ITO^ Shinjo^ mendirikan Rissho^kaku ( sekarang Shinnyo En )
1938 NIWANO Nikkyo^ mendirikan Rissho^ Ko^sei Kai
1945 Perang dunia kedua berakhir. Agama-agama baru yang dibubarkan oleh pemerintah didirikan kembali.
KITAMURA Sayo mendirikan Tensho^ Ko^tai Jingu^ Kyo^
1948 INAI Sadao ( Tomomarusai ) menerima wahyu dan mendirikan O^yama Nezu no Mikoto Shinji Kyo^kai
1954 KIRIYAMA Yasuo mendirikan Agonshu^
1959 OKADA Kotama mendirikan Sekai Mahikari Bunmei Kyo^dan. Sekte dari Korea The Unification Church yang didirikan oleh Mung Songmyong, mendirikan cabang Jepang.
1964 So^ka Gakkai mendirikan partai politik Ko^mei
1969 Gerakan mahasiswa menjadi hebat.
TAKAHASHI Shinji mendirikan GLA.
1978 Pameran buku "Buku Dunia Spiritual" diadakan. Sesudah itu, "New Age Movement" tersebar di Jepang.
OKADA Keishu^ mendirikan Su^kyo^ Mahikari.
1984 Asahara Sho^ko^ mendirikan Aum shinri kyo^.
1986 O^KAWA Ryu^ho^ mendirikan Ko^fuku no kagaku.
FUKAMI Seizan mendirikan Cosmo Mate.
Karya Shirley MacLaine, "Out on a Limb" diterjemahkan dalam bahasa Jepang.
1995 Aum shinri kyo^ melakukan serangan gas beracun di Tokyo.

cara tulis nama orang Jepang dan bunyi bahasa Jepang

Cara tulis nama orang Jepang berbeda dengan cara yang lazim.
Nama orang Jepang, orang Korea, orang Tionghoa, orang Hongaria itu nama keluarganya (family name, surname) taruh di depan, nama sendiri (first name, given name) taruh di belakang.
Misalnya, nama keluarga saya, ISHIZAWA, nama sendiri saya, Takeshi.
Jadi, nama saya adalah ISHIZAWA Takeshi.
Sedangkan, nama orang barat, nama keluarganya di belakang, nama sendirinya di depan. Terpengaruhi orang barat, jika nama orang Jepang ditulis dengan huruf Latin, nama orang Jepang deretannya menjadi terbalik.
Misalnya, sekarang Perdana Menteri Jepang, nama keluarganya Obuchi, nama sendirinya Keizo. Jadi sebenarnya namanya Obuchi Keizo. Tetapi, kalau anda membaca "Kompas" atau "NewsWeek" dan lain lain, namanya tertulis seperti "Keizo Obuchi".
Saya merasa tidak enak akan hal itu. Nama Perdana Menteri Jepang adalah Obuchi Keizo, bukan Keizo Obuchi. Nama saya Ishizawa Takeshi, bukan Takeshi Ishizawa ! Oleh karena itu, walaupun berbeda dengan cara yang lazim, dalam homepage ini, saya menulis nama orang Jepang dan Korea serta nama orang Tionghoa dan Hongaria secara begini. Yaitu, nama keluarganya di depan dengan huruf besar, nama sendirinya di belakang, huruf pertama dengan huruf besar, huruf yang berikut dengan huruf kecil. Misalnya, seperti itu, OBUCHI Keizo^ dan ISHIZAWA Takeshi. ( Yang aneh, nama orang Tionghoa, misalnya Mao Zedong, nama keluarganya Mao, nama sendirinya Zedong. Tetapi tidak ditulis seperti Zedong Mao. Berbeda dengan orang Jepang dan Korea. Kenapa begitu? Kalau ada yang tahu, tolong beri tahu untuk saya.)

Tentang cara tulis bunyi bahasa Jepang, dalam homepage ini dipakai tanda " ^ " untuk bunyi panjang. Dalam bahasa Jepang ada bunyi panjang. Bagi orang asing, termasuk orang Indonesia, agak susah untuk memperbedakan bunyi panjang dengan bunyi pendek. Misalnya nama sendiri perdana menteri Jepang ditulis seperti "Keizo" biasanya. Tetapi sebenarnya, bunyinya seperti "keizoo". Ada nama orang Jepang bunyinya "oobuchi". Tetapi, biasanya jika tertulis nama ini juga ditulis seperti "Obuchi". Tidak bisa dibedakan dengan nama perdana menteri Jepang yang bunyi "o" nya bunyi pendek. Mungkin pembaca orang asing merasa bingung. Jadi saya menggunakan tanda " ^ " sebagai bunyi panjang dalam homepage ini untuk memperbedakan bunyi panjang dengan bunyi pendek.

Para pembaca, tolong perhatikan kedua hal tersebut di atas.

Ideologi Negara Brunei Darussalam : Melayu Islam Beraja (MIB)

Melayu Islam Beraja (MIB) merupakan ideologi yang dianut resmi oleh Kerajaan Brunei Darussalam yang secara resmi disahkan pada waktu proklamasi kemerdekaan Brunei Darussalam tanggal 1 Januari 1984. Hal itu dapat dilihat pada teks proklamasi kemerdekaan Brunei Darussalam yang dibacakan Sultan Haji Hassanal Bolkiah yaitu, “Negara Brunei Darussalam adalah dan dengan izin dan limpah kurnia Allah Subhanahuwa Taala akan untuk selama-lamanya kekal menjadi sebuah Melayu Islam Beraja yang merdeka, berdaulat dan demokratik, bersendikan kepada ajaran-ajaran Agama Islam menurut Ahlussunnah Waljamaah”.

Sebagai sebuah negara yang baru merdeka, tentunya Brunei Darussalam berupaya menyesuaikan diri dengan struktur ketatanegaraan modern seperti ideologi negara, UUD (Konstitusi) dan lain sebagainya. Dengan proklamasi kemerdekaan tersebut telah mengembalikan kedaulatan Brunei yang sebelumnya dipegang oleh Kerajaan Inggris melalui suatu perjanjian tahun 1888. Meskipun pencanangan MIB sebagai dasar negara sebagaimana “Pancasila” di Indonesia maupun “Rukun Negara” di Malaysia dilakukan pada saat proklamasi kemerdekaan, namun sebagaimana halnya Pancasila, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya telah berurat berakar dalam tradisi masyarakat Brunei sejak zaman dulu yaitu sejak berdirinya kerajaan Brunei dengan raja pertamanya yaitu Awang Alak Betatar atau Sultan Mohammad Syah.

Untuk memasyarakatkan ideologi MIB di kalangan rakyat Brunei, Sultan Haji Hassanal Bolkiah telah membentuk sebuah lembaga khusus seperti BP-7 di Indonesia yang bernama “Majelis Tertinggi Kebangsaan Melayu Islam Beraja (MTKMIB)” yang diketuai Pehin Dato Abdul Aziz Umar (mantan Menteri Pendidikan). Lembaga ini bertugas untuk mejabarkan pengertian MIB dalam kehidupan kebangsaan dan menyebarluaskannya kepada masyarakat. Disamping itu, penjabaran dan pemikiran MIB banyak dikeluarkan oleh Fakultas Kajian Brunei (Brunei Studies) di Universiti Brunei Darussalam (UBD).

Pengertian MIB mencakup tiga landasan pokok yaitu Melayu, Islam dan Beraja. Pengertian ketiga konsep dasar tersebut melalui uraian masing-masing yaitu:

Melayu

Istilah Melayu memiliki berbagai macam defenisi seperti dikemukakan oleh ilmuwan Van Ronekl yaitu,”... bangsa Melayu ialah orang yang bertutur bahasa Melayu dan mendiami Semenanjung Tanah Melayu, Kepulauan Riau Lingga serta beberapa daerah di Sumatera khususnya di Palembang.” Tetapi pengertian definisi Melayu tersebut berbeda dengan konsep Melayu berdasarkan Konsitusi Malaysia yang menyatakan bahwa bangsa Melayu adalah orang yang berbahasa Melayu, beragama Islam dan mengamalkan budaya Melayu.

Sementara itu, pengertian Melayu berdasarkan konsteks MIB adalah bangsa Melayu yang termaktub dalam Konstitusi Brunei Darussalam tahun 1959 yaitu 7 etnis yang tinggal di Brunei yaitu: Melayu Belait, Melayu Bisaya, Melayu Brunei, Melayu Dusun, Melayu Kedayan, Melayu Murut, dan Melayu Tutong.

Hal itulah yang membedakannya dengan etnis Melayu di Malaysia dan Indonesia. Warga suku Melayu Brunei Darussalam disebut dengan istilah rakyat Kebawah Duli sebagai konsekuensi logis atas diakuinya hak-hak etnis Melayu Brunei tersebut dalam ideologi negara. Sementara itu bagi warga etnis lain diluar etnis Melayu Brunei disebut dengan istilah penduduk Kebawah Duli seperti etnis Cina dan India yang telah disahkan sebagai warga negara Brunei.

Islam

Islam pada ideologi MIB mengandung pengertian bahwa Brunei Darussalam adalah kerajaan Islam dan bukanlah negara sekuler. Penerapan nilai-nilai ajaran Agama Islam dirujuk kepada Agama Islam golongan Ahlus Sunnah Waljamaah yaitu mengikut Mazhab Imam Syafei.

Kelompok Ahlus Sunnah Wal Jamaah adalah golongan agama Islam yang menjadikan Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai sumber utama dan mengakui kekhalifahan Rasulullah (Khulafaurasyidin) yaitu Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Golongan Ahlussunnah Wal Jamaah ini dipelopori oleh Imam Al Asyhari dari Irak dan golongan inilah yang membedakannya dengan golongan Mu’tazilah maupun Islam Syiah.

Sedangkan menurut Mufti Brunei, Pehin Abdul Aziz bin Juned bahwa Ahlussunnah Waljamaah adalah golongan yang mendukung atau menganut pendapat-pendapat atau kepercayaan yang datang dari Rasulullah SAW yang disebut juga dengan Sunnah Rasulullah. Sedangkan dalam tradisi Ahlus sunnah waljamaah mengakui adanya 4 mazhab utama yaitu: Imam Syafei, Iman Hanafi, Imam Maliki dan Imam Hambali.

Tidak dapat diragukan lagi bahwa sejarah Brunei diawali dengan pemerintahan Raja Awang Alak Betatar yang kemudian masuk Islam dan menukar namanya menjadi Sultan Mohammad Syah pada tahun 1365 M.

Dasar negara Islam ini dijabarkan dalam bentuk penerapan Syariat Islam dalam urusan agama disamping penerapan hukum sipil bagi hal-hal tertentu mengikuti hukum Inggris. Begitu pula dalam bidang ekonomi, pemerintah Brunei Darussalam gencar mendirikan bank Islam bahkan mengharapkan jadi pusat keuangan Islam di kawasan. Begitu pula atas dasar Islam ini pulalah arus keluar masuk barang dari luar dan ke dalam negeri diatur sedemikian rupa agar untuk menghalangi masuknya barang-barang yang diharamkan oleh ajaran Islam.

Sultan Brunei disamping sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan adalah juga bertindak sebagai pemimpin tertinggi Agama Islam dimana dalam menentukan keputusan atas sesuatu masalah dibantu oleh Mufti Kerajaan. Meskipun demikian bukan berati umat non-Muslim tidak mendapat tempat di Brunei karena dalam Al Quran sendiri diakui hak-hak warga non-Muslim. Ajaran Islam pula memerintahkan tunduk dan patuh kepada seorang Ulil Amri dalam konteks ini adalah sebagai seorang Sultan yang akan membawa bangsa dan rakyatnya menuju kemakmuran dan kesejahteraan. Rakyat Brunei diharapkan dapat mengamalkan ajaran Islam karena diyakini agama tersebut merupakan agama yang sempurna. Pengamalan ataupun perlakukan etnis Melayu dalam berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta beraja tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Beraja

Unsur atau sila ketiga daripada dasar negara MIB adalah Beraja artinya Brunei merupakan negara kerajaan (monarki) yang dipimpin oleh seorang raja secara absolut. Dalam konteks kebudayaan Melayu, rakyat telah menyerahkan haknya secara bulat kepada raja untuk memerintah. Tentunya raja harus dapat menjalankan amanat tersebut yang tidak hanya diberikan oleh rakyatnya tetapi juga dari Allah SWT untuk membawa rakyat kepada kesejahteraan dan kemakuran. Sehingga muncullah pribahasa dalam perspektif adat yang mengatakan ”Raja tidak zalim, rakyat pantang menderhaka kepada raja” dan ”Raja wajib adil, rakyat wajib taat” dari perspektif agama.

Dalam konteks Beraja dalam MIB ini, Sultan memiliki 6 kedudukan:

1. Raja sebagai payung Allah di muka bumi

2. Raja sebagai pemimpin tertinggi Agama Islam

3. Raja sebagai kepala negara

4. Raja adalah kepala pemerintahan

5. Raja sebagai pemimpin tertinggi adat istiadat

6. Raja sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata

Dibandingkan dengan kerajaan atupun negara lain di dunia, kedudukan Sultan tersebut lebih kuat dan telah diwariskan secara lama secara turun-temurun.

Ketiga unsur atau sila dalam MIB tersebut adalah merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Belumlah dapat dikatakan nasionalisme seseorang rakyat Brunei dinilai baik kalau tidak mengakui salah satu daripadanya seperti hanya mengakui Melayu dan Islam tapi tidak mengakui Beraja.

Raja Brunei dalam sejarahnya telah berhasil menunaikan kewajibannya dengan baik yang menjadi hak rakyat. Oleh sebab itu, rakyat juga dituntut untuk menunaikan kewajibannya kepada raja yang menjadi hak seorang Raja yaitu taat dan setia serta mendukung kebijakannya yang sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.

Dalan sistem Beraja terdapat 3 unsur yaitu: raja, pemerintahan dan rakyat. Raja akan dihormati dan dicintai apabila pemerintahan dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan sendirinya rakyat kemudian akan menunjukkan kesetiaannya kepada raja. Pemerintah hendaknya dapat menjalankan roda administrasi dengan baik agar pembangunan berjalan dengan berhasil. Hal inilah yang sebenarnya dituntut oleh Agama Islam yaitu pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan Umat Islam sehingga dapat menunaikan kewajibannya baik fardhu ain maupun kifayah.

Berdasarkan pengalaman sejarah Melayu Brunei, Raja telah bertindak secara adil dan bijaksana sehingga tidak ada alasan bagi rakyat Brunei menolak kedaulatan raja. Raja telah memberikan tanggungjawabnya kepada rakyat dengan penuh amanah. Kepedulian raja terhadap keperluan umat Islam dibuktikan dengan pendirian berbagai perangkat hukum Islam dan lembaga keuangan Islam.

Berdasarkan penelitian, sistem monarki Brunei merupakan yang tertua di dunia sesudah kerajaan Denmark yang ditandai dengan kelestarian dinasti pewaris kerajaan. Sejak berdirinya Kerajaan Brunei tahun 1365 M, Kerajaan Brunei telah diperintah oleh 29 orang Sultan. Teknis pemerintahan yang terjadi sejak diproklamirkannya kemerdekaan Brunei Darussalam hanyalah pada pembentukan Dewan Kabinet dan adanya keinginan untuk mengembangkan demikrasi melalui lembaga eksektuitf (Legislative Council / LegCo).

Sejarah Pendidikan Brunei Darussalam

Pendidikan formal di Brunei dimulai tahun 1912 dengan mulai dibukanya Sekolah Melayu di Bandar Brunei (Bandar Seri Begawan sekarang). Kemudian diikuti dengan pembukaan sekolah lain tahun 1918 di wilayah Brunei-Muara, Kuala Belait dan Tutong khusus untuk murid laki-laki berusia 7-14 tahun dengan kurikulum pelajaran mencakup membaca dan menulis dalam bahasa Arab dan Latin. Sebelumnya tahun 1916, masyarakat Tionghoa telah mendirikan sekolah sendiri di Bandar Seri Begawan. Baru pada tahun 1931 sekolah dasar swasta pertama berbahasa Inggris berdiri di Seria. Sampai dengan tahun 1941, jumlah sekolah di Brunei mencapai 32 buah yang terdiri dari 24 sekolah Melayu, 3 sekolah swasta Inggris, 5 sekolah Cina dengan jumlah murid 1.714 orang dan 312 orang murid wanita.

Pada tahun 1966, sekolah Melayu pada tingkat pendidikan menengah dibuka di Belait. Tahun 1984 kurikulum pendidikan nasional mewajibkan para siswa untuk menguasai dwibahasa yaitu bahasa Melayu dan Bahasa Inggris. Puncaknya berupa berdirinya Universiti Brunei Darussalam tahun 1985 sebagai lembaga tertinggi di bidang pendidikan.

Prioritas utama Pemerintah untuk membawa Brunei menuju kearah kemajuan dan pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia di dalam era globalisasi ini, adalah meningkatkan sektor pendidikan termasuk pendidikan teknik dan kejuruan dimana sistem dan kurikulumnya selalu ditinjau ulang.

Program pendidikan diarahkan untuk menciptakan manusia yang berakhlak dan beragama dan menguasi teknologi. Pemerintah telah menetapkan tiga bidang utama dalam pendidikan, yaitu :
‑ Sistem dwibahasa di semua sekolah
- Konsep Melayu Islam Beraja (MIB) dalam kurikulum sekolah
- Peningkatan serta perkembangan sumber daya manusia termasuk pendidikan vokasional
(kejuruan) dan teknik.

Sistem Pendidikan Brunei

Sistem pendidikan umum Brunei memiliki banyak kesamaan dengan negara ACommonwealth@ lainnya seperti Inggris, Malaysia, Singapura dan lain-lain. Sistem ini dikenal dengan pola A7-3-2-2" yang melambangkan lamanya masa studi untuk masing-masing tingkatan pendidikan seperti: 7 tahun tingkat dasar, 3 tahun tingkat menengah pertama, 2 tahun tingkat menengah atas dan 2 tahun pra-universitas.

Untuk tingkat dasar dan menengah pertama, sistem pendidikan Brunei tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar bagi murid-murid dalam menulis, membaca, dan berhitung disamping membina dan mengembangkan karakter pribadi.

Pendidikan TK yang merupakan bagian tingkat dasar mulai diterapkan di Brunei tahun 1979 dan sejak itu setiap anak berumur 5 tahun diwajibkan memasuki TK selama setahun sebelum diterima di SD kelas 1. Kenaikan tingkat dari TK ke SD dilakukan secara otomatis. Di tingkat SD, mulai dari kelas 1 dan seterusnya setiap murid akan mengikuti ujian akhir tahun dan hanya murid yang berprestasi saja yang dapat melanjutkan ke kelas berikutnya. Sementara yang gagal harus Atinggal kelas@ dan sesudah itu baru mendapat kenaikan kelas otomatis.

Setelah mengikuti pendidikan dasar 7 tahun, murid yang lulus ujian akhir dapat melanjutkan pendidikannya ke SLTP selama 3 tahun. Bagi siswa yang lulus ujian akhir SLTP akan memiliki pilihan yaitu:

- Dapat meneruskan pelajaran ke tingkat SLTA . Di tahun ke-2, siswa akan menjalani ujian penentuan tingkat yang dikenal BCGCE (Brunei Cambridge General Certificate of Education) yang terdiri dari 2 tingkat yaitu tingkat AO@ dan AN@. Bagi siswa yang berprestasi baik akan mendapat ijazah tingkat AO@ artinya siswa dapat meneruskan pelajaran langsung ke pra-universitas selama 2 tahun untuk mendapatkan ijazah Brunei Cambridge Advanced Level Certificate tingkat AA@ . Sementara itu, siswa tingkat AN@ harus melanjutkan studinya selama setahun lagi dan kemudian baru dapat mengikuti ujian bagi mendapatkan ijazah tingkat AO@.

- Bagi siswa tamatan SLTP yang tidak ingin melanjutkan pelajarannya ke universitas dapat memilih sekolah kejuruan seperti perawat kesehatan, kejuruan teknik dan seni, kursus-kursus atau dapat terjun langsung ke dunia kerja.

Perbandingan dengan sistem Indonesia

Dari paparan di atas kita dapat melihat adanya perbedaan sistem yang digunakan Brunei dan Indonesia antara lain pendidikan dasar Brunei dimulai sejak Taman Kanak Kanak ketika anak berumur 5 tahun sementara di Indonesia baru dimulai pada tingkat sekolah dasar ketika anak berumur 6 tahun.

Pendidikan menengah pertama antara Brunei dan Indonesia memiliki banyak kesamaan sedangkan pada tingkat menengah atas, sistem pendidikan Brunei memberikan peluang bagi siswa berprestasi memuaskan untuk dapat menyelesaikan pendidikannya setahun lebih cepat dibandingkan dengan siswa berprestasi kurang. Dengan menghemat waktu setahun memungkinkan pula siswa berprestasi tersebut menyiapkan diri lebih cepat ke jenjang perguruan tinggi. Dengan sistem di Indonesia sekarang ini dapat disamakan dengan siswa unggul yang Alompat@ kelas.

Dalam kemampuan penyerapan bahasa asing, di Brunei Darussalam sejak kelas 3 SD, murid-murid sudah diarahkan menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar resmi di sekolah disamping bahasa Melayu. Beberapa mata pelajaran seperti matematika, geografi diajarkan guru dengan menggunakan bahasa Inggris. Berbeda dengan di Indonesia dimana bahasa Inggris hanyalah merupakan salah satu mata pelajaran, sedangkan bidang studi lainnya diajarkan dalam bahasa Melayu.

Bagi siswa yang ingin terjun ke dunia kerja dengan sistem pendidikan di Indonesia, sejak pendidikan menengah pertama (SLTP) sudah mulai mengarahkan siswanya untuk mengambil jalur kejuruan sementara di Brunei Darussalam sekolah kejuruan tersebut baru diperkenalkan setelah siswa tamat SLTP. Seperti negara Persemakmuran lainnya, Brunei mengenal adanya pendidikan pra-universitas yang berlangsung selama 2 tahun, sedangkan di Indonesia para tamatan sekolah menengah atas (SMU) dapat langsung mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Bagi siswa yang tidak diterima di PTN, siswa dapat melamar di berbagai perguruan tinggi swasta dalam negeri.

Upaya memajukan pendidikan Brunei Darussalam

Dalam bidang pendidikan, Pemerintah Brunei Darussalam lebih mengutamakan pada penciptaan SDM yang berahlak, beragama, dan menguasai teknologi. Sistim pendidikan umum di Brunei Darussalam memiliki banyak kesamaan dengan negara-negara “commonwealth” seperti Inggris, Malaysia, Singapura, dan lain-lain. Salah satu target yang akan dicapai di bidang Pendidikan adalah meningkatkan angka lulusan Pendidikan sekolah tinggi di Brunei Darussalam. Upaya yang telah dilakukan antara lain sejak tahun 2003, UBD telah membuka peluang bagi keterlibatan sektor swasta di bidang penelitian. Peluang keterlibatan pihak swasta dimaksudkan agar Pemerintah dan pihak swasta dapat bekerjasama dalam pembangunan nasional di bidang Pendidikan.

Politisi Belanda Rilis Film Fitna

Geert Wilders menyatakan al-Qur'an naskah 'fasis'
Politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders mengirimkan film kontroversialnya Fitna yang kritis terhadap al-Qur'an ke internet.
Video dengan durasi 17 menit itu memuat potongan ayat-ayat Al-Quran di antara gambar pidato ulama radikal Islam, dan juga gambar-gambar tindak kekerasan.

Video tersebut dimuat di situs video sharing LiveLeak.

Film berjudul Fitna itu dirilis meskipun himbauan dari pemerintah Belanda agar tidak dilanjutkan.

Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende mengatakan, film itu secara keliru mempersamakan Islam dengan tindak kekerasan.


Kami yakin [film] itu tidak memiliki tujuan lain, kecuali menyinggung


Jan Peter Balkenende
Perdana Menteri Belanda

"Kami yakin [film] itu tidak memiliki tujuan lain, kecuali menyinggung," kata PM Balkenende dalam suatu pernyataan.

Berita bahwa video itu sedang dibuat telah mengundang protes di sejumlah negara Muslim.

Wartawan BBC Geraldine Coughlan dari Den Haag melaporkan, Geert Wilders mengatakan, dia tidak menghendaki filmnya menjadi provokasi.

Sebaliknya, dia ingin membicarakannya dalam perdebatan dengan umat Islam.

Film Fitna dimulai dengan gambar al-Qur'an dan gambar-gambar Serangan 11 September 2001 di New York.

Film ini memuat rangkaian klip yang mengguncang perasaan dari arsip media dan headline berita, serta pendapat Geert Wilders, 44 tahun, bahwa Islam berbahaya bagi Barat.

Pada hari Jumat, seorang hakim Belanda menyidangkan petisi sebuah organisasi muslim yang menghendaki peninjauan independen atas film Fitna, untuk menyimpulkan apakah film itu melanggar undang-undang mengenai pernyataan kebencian.

Namun, para pakar mengatakan, film itu tampaknya tidak menyinggung Islam dan mereka berpendapat film Geert Wilders ini tidak akan memicu tindak kekerasan.

Ketegangan terkait publikasi film Wilders ini merebak, sementara seorang politisi Belanda keturunan Iran mengumumkan dia sedang memproduksi film komedi tentang kehidupan Nabi Muhammad

Film lain

Ehsan Jami, yang berusia 22 tahun, mengatakan kepada BBC, filmnya tentang Nabi Muhammad akan mirip dengan komedi Monty Python, berjudul Life of Brian.


Muslim Belanda memprotes film Geert Wilders di Amsterdam

Dalam film komedi ini, seorang lelaki muda yang lahir bersamaan dengan Yesus, keliru dikira sebagai al-Masih atau tokoh yang diyakini akan dikirim oleh Tuhan.

Film animasi karya Ehsan Jami, yang berjudul Kehidupan Muhammad, berfokus pada malam pernikahan sang Nabi dengan istrinya yang berusia 9 tahun, Aisha.

Menurut Jami, film itu memperlihatkan Nabi mengatakan kepada mempelai wanita, jangan khawatir, sayang, saya tidak akan menyakitimu.

Bagi warga muslim, yang sudah tersinggung oleh penggambaran negatif Nabi Muhammad dalam karikatur Denmark, film ini menimbulkan ketersinggungan baru.

Dan, sebagai orang yang dilahirkan muslim, tidak mungkin Ehsan tidak mengetahui dampak filmya, kata wartawan BBC spesialis masalah keagamaan Frances Harrison.

Namun, Ehsan Jami bersikukuh menyatakan, film ini hanya kelakar, dan menyatakan, dia tidak bisa faham kalau warga muslim tersinggung.

Saat ditanya apakah dia risau soal reaksi terhadap film karyanya, Ehsan Jami mengatakan, dia sudah cukup lama dikawal polisi selama 24 jam, sehingga dia tidak bisa lebih khawatir lagi.

Namun, dia menambahkan dia telah belajar dari pengalaman Geert Wilders, yang kesulitan untuk menemukan stasiun televisi yang bersedia menayangkan filmya atau situs internet untuk menampungnya.

Berbeda dengan Wilders, Ehsan Jami tidak mengumumkan terlebih dahulu tempat film itu akan dirilis.

Sebuah organisasi muslim telah mengajukan keberatan hukum untuk mencoba menghentikan film Jami.

Seorang wanita Belanda yang bekerja sama dengan anak-anak muda muslim di belanda, mengatakan, semua orang yang dia kenal benar-benar sudah muak dengan politisi yang mengejar publisitas, dengan membuat film-film melecehkan semacam itu.

Tidak banyak yang bisa dilihat pada situs itu, dengan latar belakang berwarna hitam, tampil teks 'Geert Wilders presents Fitna - Coming Soon'. Selain itu juga tampil gambar Al Quran bertuliskan teks Arab Allahu Akhbar.

Dua pekan lalu, Wilders, Pemimpin Partai untuk Kebebasan PVV, telah menyatakan akan menayangkan filmnya lewat internet, seperti dikutip dari Radio Nederland, Jumat (07/03/08).

Wilders juga tengah berunding dengan sejumlah lembaga penyiaran tentang penayangan filmnya itu. Selasa lalu (04/03/08), Wilders menyatakan bersedia menunjukkan filmnya kepada koordinator nasional pemberantasan terorisme, Tjibbe Joustra, sehari sebelum ditayangkan, karena alasan keamanan.

Dan dengan alasan tersebut, Wilders ingin mendapat jaminan, filmnya tidak akan dilarang diputar. Wilders juga menegaskan filmnya tidak melanggar hukum Belanda. Meski bisa jadi film Wilders akan mengguncang muslim di seluruh dunia.

Writing Project 2 : Aplication Letter

PT. Maju Makmur
Jl. Jendral Sudirman Kav.53
Jakarta 12151

Bandung, 20th February, 2008

Dear Sir/Madam,

First of all, I would like to introduce my self. My name is Aulia Ariandi, a male 23 years old. I graduated from AKBII (Indonesia International Finance and Banking Academy) majoring in Finance and Banking.
With this letter, I am applying for the position Pikiran Rakyat 0f 19th February, 2008.

I am writing to you concerning my interest to work as a Financial Staff at PT. Maju Makmur. I have an ability in using Computer MYOB Accounting, Dac Easy Accounting and SPSS Programs. I understand Accounting and Taxes, have good command in Engkish and Japanese. I am good lookin, honest, creative, can work in team, can work independently, I am also a hardworking person.

Enclosed, please find my resume, copies of Certificates, Academic Transcipt, and a recent photograph.
I look forward to your reply.


Sincerely Yours,


Aulia Ariandi

Makanan dan Susu Formula Bayi yang beredar di Indonesia Terkontaminasi Enterobacter sakazakii

Peneliti Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terdiri dari Dr. Sri Estuningsih, mengungkapkan sebanyak 22,73 persen susu formula (dari 22 sampel) dan 40 persen makanan bayi (dari 15 sampel) yang dipasarkan antara April - Juni 2006 telah terkontaminasi Enterobacter sakazakii.

Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama, isolasi dan identifikasi E.sakazakii dalam 22 sampel susu formula dan 15 sampel makanan bayi. Tahap kedua, menguji 12 isolat E.sakazakii dari hasil isolasi dan kemampuannya menghasilkan enteroksin (racun) melalui uji sitolisis (penghancuran sel). Dari 12 isolat yang diujikan terdapat 6 isolat yang menghasilkan enteroksin. Uji selanjutnya adalah menguji isolat tersebut pada kemampuan toksinnya setelah dipanaskan. Terdapat 5 dari 6 isolat tersebut yang masih memiliki kemampuan sitolisis setelah dipanaskan.

Hewan percobaan yang dipakai dalam penelitian itu adalah mencit. Hasilnya, terjadi pengaruh buruk pada limpa, usus, dan otak, sehingga pertahanan tubuh menurun. Penelitian juga menyimpulkan sekitar 22,73 persen susu formula (dari 22 sampel) dan 40 persen makanan bayi (dari 15 sampel) terkontaminasi bakteri tersebut.

Penelitian ini menyimpulkan di Indonesia terdapat susu formula dan makanan bayi yang terkontaminasi oleh E. Sakazakii yang menghasilkan enterotoksin tahan panas dan menyebabkan enteritis, sepsis dan meningitis pada bayi mencit. Dari hasil pengamatan histopatologis yang diperoleh masih dibutuhkan penelitian senada yang lebih mendalam untuk mendukung hasil penelitian tersebut. Sangat penting dipahami bahwa susu formula bayi bukanlah produk steril, sehingga dalam penggunaannya serta penyimpanannya perlu perhatian khusus untuk menghindari kejadian infeksi karena mengkonsumsi produk tersebut.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mendesak kepolisian dan Badan Pengawas Obat dan Makanan merespons hasil penelitian Institut Pertanian Bogor, yang menyimpulkan 22 persen susu formula dan 40 persen makanan bayi terkontaminasi bakteri Enterobacter sakazakii.

Enterobacter sakazakii mungkin bisa disebut bakteri yang melakukan "tebang pilih". Meski bakteri yang kadang berakibat maut ini ditemukan di sejumlah makanan, hanya bayi yang mengkonsumsi susu formula yang bisa menjadi korban.

Bakteri ini, menurut seorang peneliti Institut Pertanian Bogor, ternyata ada di sejumlah susu formula yang beredar di Indonesia. Bakteri ini bisa berpengaruh buruk pada limpa, usus, dan otak, sehingga pertahanan tubuh pada bayi menurun. Bahkan bakteri bisa mengakibatkan meningitis (infeksi pada lapisan urat saraf tulang belakang dan otak).

Dari Mana Asalnya ?

Susu mentah sumber bahan baku.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), sebagian kontaminasi berasal dari susu mentah.
Terkontaminasi zat-zat tambahan setelah pasteurisasi.
Pasteurisasi--memanaskan sampai suhu sekitar 70 derajat Celsius--sudah mengurangi tingkat mikroorganisme sehingga tidak lagi berbahaya.
Terkontaminasi saat susu disimpan atau disiapkan sebelum diminum. Dalam sejumlah kasus terkait dengan E. sakazakii, ditemukan bahwa peralatan penyiapan susu terkontaminasi bakteri ini.

Target Bakteri

E. sakazakii tumbuh sangat cepat pada suhu 37-44 derajat Celsius dan bisa bertahan sampai suhu 60 derajat Celsius. Itu sebabnya, jangan menyimpan susu yang sudah disiapkan terlalu lama.
Pengguna susu formula
Bayi lahir dengan berat badan di bawah normal.
Berusia empat minggu pertama.
Risiko masih muncul sebelum ulang tahun pertama.
Ibu mengidap HIV.
Jeda antara penyiapan susu dan konsumsi terlalu lama.
Susu yang sudah disiapkan tidak disimpan dalam lemari pendingin.


Yang Diserang Entero
pembuluh darah
selaput otak dan saraf tulang belakang
limpa
usus


Penelitian Itu
Peneliti dari Institut Pertanian Bogor, Dr drh Sri Estuningsih, membuktikan sejumlah susu dan makanan bayi yang beredar di Indonesia pada 2003 sampai 2006 mengandung bakteri E. sakazakii yang berbahaya. Penelitian yang dilakukan di Jerman pada 2005 memperlihatkan:
dari 22 susu, 5 terkontaminasi
dari 15 bubur bayi, 6 terkontaminasi

Identitas
Bakteri Enterobacter sakazakii baru dinyatakan sebagai spesies tersendiri pada 1980 oleh Farmer dkk. Namanya E. sakazakii, untuk menghormati ahli taksonomi bakteri Jepang, Dr Riichi Sakazakii (1920-2002).

Kingdom: Bacteria
Filum: Proteobacteria
Kelas: Gamma Proteobacteria
Ordo: Enterobacteriales
Famili: Enterobacteriaceae
Genus: Enterobacter

KAWASAKI SYNDROM

Penyakit Kawasaki bukanlah penyakit pada sepeda motor Kawasaki, tetapi suatu kumpulan gejala penyakit yang menimbulkan kesakitan pada pembuluh darah di mana 20% hingga 40% kasus akan berakhir pada kerusakan pembuluh darah jantung. Penyakit ini pertama kali dideteksi oleh dokter berkebangsaan Jepang, Tomisaku Kawasaki pada tahun 1967 di Jepang.

Penyakit Kawasaki bukanlah penyakit pada sepeda motor Kawasaki, tetapi suatu kumpulan gejala penyakit yang menimbulkan kesakitan pada pembuluh darah di mana 20% hingga 40% kasus akan berakhir pada kerusakan pembuluh darah jantung. Penyakit ini pertama kali dideteksi oleh dokter berkebangsaan Jepang, Tomisaku Kawasaki pada tahun 1967 di Jepang. Penyebab penyakit ini hingga kini tidak diketahui, namun gejala gejala yang ditimbulkan sangat spesifik sehingga dalam dunia kedokteran dikenal sebagai syndrome Kawasaki. Penyakit ini menyebabkan radang dari seluruh pembuluh darah dalam tubuh, namun yang sangat khas diserang adalah radang dari pembuluh darah koroner jantung.
Beberapa hal yang dapat dipantau dari penyakit penyakit ini terutama mengenai anak 8 bulan hingga 5 tahun, dan terutama mengenai anak anak di negara berkembang. Di negara maju seperti Jepang, didapatkan 125.000 kasus sejak 1967 hingga 1999. Di Negara Berkembang, didapatkan 50 – 100 kasus per 100.000 anak di bawah 5 tahun, per tahun, dengan perbandingan anak lelaki banding anak perempuan 1½ : 1. Di Indonesia sendiri pada penelitian bulan Januari 2005, didapatkan 100 kasus, di mana sebagian besar kasus terjadi pada anak anak usia 3 bulan hingga dibawah 4 tahan, namun kurang pada bayi usia dibawah 3 bulan atau anak diatas 8 tahun. Diperkirakan di Indonesia, penyakit Kawasaki mengenai 6-000 kasus hingga 7000 kasus pertahun berdasarkan perhitungan statistik, di mana secara alamiah kasus ini lebih sering didapatkan pada anak keturunan cina.. Penyakit Kawasaki belum banyak diketahui masyarakat kedokteran sehingga belum banyak kasus yang diketahui dan diobati. Dalam masyarakat umum, penyakit ini lebih tidak dikenal mengingat waktu penemuannya belum terlalu lama, sehingga jumlah kasus yang terdeteksi masih terlalu kecil, dan tidak segera menyebabkan kematian.
Beberapa gejala klinik yang telah didapat serta didata oleh para ahli dibagi dalam 2 tahap yaitu tahap awal dimana gejala khuus akan timbul 10 hari pertama dan gejala masa laten yang timbul hari ke 11 hingga hari ke 25. Gejala yang timbul sepuluh hari pertama adalah panas yang tidak bereaksi pemberian terhadap obat panas serta anti biotik dan keadaan ini akan berlangsung satu minggu hingga 4 minggu. Terjadi kemerahan pada kedua bola mata, namun tidak disertai adanya kotoran mata atau cairan lain dari mata. Pada penderita Kawasaki didapatkan pula kemerahan pada mulut lidah dan jaringan sekitarnya serta pecahnya kulit permukaan bibir akibat panas yang berkepanjangan. Warna kemerahan pada lidah dikenal sebagai strawberry tongue yang merupakan gejala yang sangat spesifik bagi penyakit ini.
Terdapat warna kemerahan pada kulit yang segera menghilang bila kulit tersebut ditekan pada sebagian besar tubuh penderita. Selain itu didapatkan adanya pembesaran kelenjar leher pada satu sisi saja yang nyeri tekan. Kadar Thrombosit biasanya akan sangat meningkat dibandingkan dengn kadar normal dan merupakan hal yang sangat spesifik dalam menentukan cirri penyakit Kawasaki. Didapatkan pula tanda infeksi pada saluran kencing dengan ditandai keluarnya nanah (pyuria) dari lubang air seni (pada 60% kasus), kelainan hati (40% kasus), adanya reumatik pada 30% kasus dan kadang kala gejala radang saraf/radang otak penderita. Kemungkinan anak anda menderita Kawasaki syndrome bila dokter mendapatkan minimal 4 gejala yang diatas. Kemungkinan terkena penyakit Kawasaki juga bisa dipastikan bila kita mendapatkan kurang dari 4 gejala di atas namun kita mendapatkan kelainan pembuluh darah jantung pada pemeriksaan jasmani.
Di hari ke 11 hingga ke 25 didapatkan adanya pengelupasan kulit pada ujung tangan dan ujung kaki yang sangat berlebihan. Tanda-tanda kemerahan pada kulit, demam dan pembesaran kelenjar berangsur kurang dan akhirnya menghilang dengan meninggalkan gejala sisa pengelupaan kulit. Dalam pemeriksaan secara teliti kelainan cardiovascular semakin bertambah atau membesar. Penurunan kadar ke arah kadar thrombosit yang normal, menunjukkan adanya perbaikan, apalagi bila kenaikan tingkat kesehatan kondisi tubuh.
Beberapa penyakit yang sangat mirip dan harus dibedakan dengan penyakit Kawasaki adalah penyakit Campak (Morbili), penyakit Allergi Steven Johnson, radang kuman Staphylococcus, keracunan makanan atau keracunan obat. Perbedaan ini penting karena obat yang akan diberikan akan sangat berbeda dan hasil akhir serta tingkat kerusakan ditubuh yang terjadi juga akan sangat berbeda.

What is Science??

Science (from the Latin scientia, 'knowledge'), in the broadest sense, refers to any systematic knowledge or practice. In a more restricted sense, science refers to a system of acquiring knowledge based on the scientific method, as well as to the organized body of knowledge gained through such research.[1][2] This article focuses on the more restricted use of the word.

Fields of science are commonly classified along two major lines:
Natural sciences, which study natural phenomena (including biological life), and
Social sciences, which study human behavior and societies.

These groupings are empirical sciences, which means the knowledge must be based on observable phenomena and capable of being experimented for its validity by other researchers working under the same conditions.[2]

Mathematics, which is sometimes classified within a third group of science called formal science, has both similarities and differences with the natural and social sciences.[2] It is similar to empirical sciences in that it involves an objective, careful and systematic study of an area of knowledge; it is different because of its method of verifying its knowledge, using a priori rather than empirical methods.[2] Formal science, which also includes statistics and logic, is vital to the empirical sciences. Major advances in formal science have often led to major advances in the physical and biological sciences. The formal sciences are essential in the formation of hypotheses, theories, and laws,[2] both in discovering and describing how things work (natural sciences) and how people think and act (social sciences).

Science as discussed in this article is sometimes termed experimental science to differentiate it from applied science, which is the application of scientific research to specific human needs, though the two are often interconnected.

Etymology

DNA determines the genetic structure of all life

The word science comes through the Old French, and is derived from the Latin word scientia for knowledge, the nominal form of the verb scire, "to know". The Proto-Indo-European (PIE) root that yields scire is *skei-, meaning to "cut, separate, or discern". Other words from the same root include Sanskrit chyati, "he cuts off", Greek schizo, "I split" (hence English schism, schizophrenia), Latin scindo, "I split" (hence English rescind).[3] From the Middle Ages to the Enlightenment, science or scientia meant any systematic recorded knowledge.[4] Science therefore had the same sort of very broad meaning that philosophy had at that time. In other languages, including French, Spanish, Portuguese, and Italian, the word corresponding to science also carries this meaning.

History of science

Well into the eighteenth century, science and natural philosophy were not quite synonymous, but only became so later with the direct use of what would become known formally as the scientific method. Prior to this time, the preferred term for the study of nature was natural philosophy, while English speakers most typically referred to the study of the human mind as moral philosophy. By contrast, the word "science" in English was still used in the 17th century to refer to the Aristotelian concept of knowledge which was secure enough to be used as a sure prescription for exactly how to do something. In this differing sense of the two words, the philosopher John Locke in An Essay Concerning Human Understanding wrote that "natural philosophy [the study of nature] is not capable of being made a science".[5]

By the early 1800s, natural philosophy had begun to separate from philosophy, though it often retained a very broad meaning. In many cases, science continued to stand for reliable knowledge about any topic, in the same way it is still used in the broad sense (see the introduction to this article) in modern terms such as library science, political science, and computer science. In the more narrow sense of science, as natural philosophy became linked to an expanding set of well-defined laws (beginning with Galileo's laws, Kepler's laws, and Newton's laws for motion), it became more popular to refer to natural philosophy as natural science. Over the course of the nineteenth century, moreover, there was an increased tendency to associate science with study of the natural world (that is, the non-human world). This move sometimes left the study of human thought and society (what would come to be called social science) in a linguistic limbo by the end of the century and into the next.[6]

Though the 19th century, many English speakers were increasingly differentiating science (meaning a combination of what we now term natural and biological sciences) from all other forms of knowledge in a variety of ways. The now-familiar expression “scientific method,” which refers to the prescriptive part of how to make discoveries in natural philosophy, was almost unused during the early part of the 19th century, but became widespread after the 1870s, though there was rarely totally agreement about just what it entailed.[6] The word "scientist," meant to refer to a systematically-working natural philosopher, (as opposed to an intuitive or empirically-minded one) was coined in 1833 by William Whewell.[7] Discussion of scientists as a special group of people who did science, even if their attributes were up for debate, grew in the last half of the 19th century.[6] Whatever people actually meant by these terms at first, they ultimately depicted science, in the narrow sense of the habitual use of the scientific method and the knowledge derived from it, as something deeply distinguished from all other realms of human endeavor.

By the twentieth century, the modern notion of science as a special brand of information about the world, practiced by a distinct group and pursued through a unique method, was essentially in place. It was used to give legitimacy to a variety of fields through such titles as "scientific" medicine, engineering, advertising, or motherhood.[6] Over the 1900s, links between science and technology also grew increasingly strong. By the end of the century, it is arguable that technology had even begun to eclipse science as a term of public attention and praise. Scholarly studies of science have begun to refer to "technoscience" rather than science of technology separately. Meanwhile, such fields as biotechnology and nanotechnology are capturing the headlines. One author has suggested that, in the coming century, "science" may fall out of use, to be replaced by technoscience or even by some more exotic label such as "techknowledgy."[6]

Scientific method

The scientific method seeks to explain the events of nature in a reproducible way, and to use these reproductions to make useful predictions. It is done through observation of natural phenomena, and/or through experimentation that tries to simulate natural events under controlled conditions. It provides an objective process to find solutions to problems in a number of scientific and technological fields. Often scientists have a preference for one outcome over another, and scientists are conscientious that it is important that this preference does not bias their interpretation. A strict following of the scientific method attempts to minimize the influence of a scientist's bias on the outcome of an experiment. This can be achieved by correct experimental design, and a thorough peer review of the experimental results as well as conclusions of a study.

Scientists use models to refer to a description or depiction of something, specifically one which can be used to make predictions that can be tested by experiment or observation. A hypothesis is a contention that has been neither well supported nor yet ruled out by experiment. A theory, in the context of science, is a logically self-consistent model or framework for describing the behavior of certain natural phenomena. A theory typically describes the behavior of much broader sets of phenomena than a hypothesis—commonly, a large number of hypotheses may be logically bound together by a single theory. A physical law or law of nature is a scientific generalization based on a sufficiently large number of empirical observations that it is taken as fully verified.

Science cannot claim absolute knowledge of nature or the behavior of the subject or of the field of study due to epistemological problems that are unavoidable and preclude the discovery or establishment of absolute truth. Unlike a mathematical proof, a scientific theory is empirical, and is always open to falsification, if new evidence is presented. Even the most basic and fundamental theories may turn out to be imperfect if new observations are inconsistent with them. Critical to this process is making every relevant aspect of research publicly available, which permits peer review of published results, and also allows ongoing review and repeating of experiments and observations by multiple researchers operating independently of one another. Only by fulfilling these expectations can it be determined how reliable the experimental results are for potential use by others.

Isaac Newton's Newtonian law of gravitation is a famous example of an established law that was later found not to be universal—it does not hold in experiments involving motion at speeds close to the speed of light or in close proximity of strong gravitational fields. Outside these conditions, Newton's Laws remain an excellent model of motion and gravity. Since general relativity accounts for all the same phenomena that Newton's Laws do and more, general relativity is now regarded as a more comprehensive theory.

Karl Popper denied the existence of evidence[8] and of scientific method.[9] Popper holds that there is only one universal method, the negative method of trial and error. It covers not only all products of the human mind, including science, mathematics, philosophy, art and so on, but also the evolution of life.[10]

Philosophy of science

The philosophy of science seeks to understand the nature and justification of scientific knowledge. It has proven difficult to provide a definitive account of the scientific method that can decisively serve to distinguish science from non-science. Thus there are legitimate arguments about exactly where the borders are, leading to the problem of demarcation. There is nonetheless a set of core precepts that have broad consensus among published philosophers of science and within the scientific community at large.

Science is reasoned-based analysis of sensation upon our awareness. As such, the scientific method cannot deduce anything about the realm of reality that is beyond what is observable by existing or theoretical means. When a manifestation of our reality previously considered supernatural is understood in the terms of causes and consequences, it acquires a scientific explanation.

Resting on reason and logic, along with other guidelines such as parsimony (e.g., "Occam's Razor"), scientific theories are formulated and repeatedly tested by analyzing how the collected evidence (facts) compares to the theory. Some of the findings of science can be very counter-intuitive. Atomic theory, for example, implies that a granite boulder which appears a heavy, hard, solid, grey object is actually a combination of subatomic particles with none of these properties, moving very rapidly in space where the mass is concentrated in a very small fraction of the total volume. Many of humanity's preconceived notions about the workings of the universe have been challenged by new scientific discoveries. Quantum mechanics, particularly, examines phenomena that seem to defy our most basic postulates about causality and fundamental understanding of the world around us. Science is the branch of knowledge dealing with people and the understanding we have of our environment and how it works.

There are different schools of thought in the philosophy of scientific method. Methodological naturalism maintains that scientific investigation must adhere to empirical study and independent verification as a process for properly developing and evaluating natural explanations for observable phenomena. Methodological naturalism, therefore, rejects supernatural explanations, arguments from authority and biased observational studies. Critical rationalism instead holds that unbiased observation is not possible and a demarcation between natural and supernatural explanations is arbitrary; it instead proposes falsifiability as the landmark of empirical theories and falsification as the universal empirical method. Critical rationalism argues for the ability of science to increase the scope of testable knowledge, but at the same time against its authority, by emphasizing its inherent fallibility. It proposes that science should be content with the rational elimination of errors in its theories, not in seeking for their verification (such as claiming certain or probable proof or disproof; both the proposal and falsification of a theory are only of methodological, conjectural, and tentative character in critical rationalism). Instrumentalism rejects the concept of truth and emphasizes merely the utility of theories as instruments for explaining and predicting phenomena.

Mathematics and the scientific method

Mathematics is essential to many sciences. One important function of mathematics in science is the role it plays in the expression of scientific models. Observing and collecting measurements, as well as hypothesizing and predicting, often require mathematical models and extensive use of mathematics. Mathematical branches most often used in science include calculus and statistics, although virtually every branch of mathematics has applications, even "pure" areas such as number theory and topology. Mathematics is fundamental to the understanding of the natural sciences and the social sciences, all of which rely heavily on statistics. Statistical methods, comprised of accepted mathematical formulas for summarizing data, allow scientists to assess the level of reliability and the range of variation in experimental results.

Whether mathematics itself is properly classified as science has been a matter of some debate. Some thinkers see mathematicians as scientists, regarding physical experiments as inessential or mathematical proofs as equivalent to experiments. Others do not see mathematics as a science, since it does not require experimental test of its theories and hypotheses. In practice, mathematical theorems and formulas are obtained by logical derivations which presume axiomatic systems, rather than a combination of empirical observation and method of reasoning that has come to be known as scientific method. In general, mathematics is classified as formal science, while natural and social sciences are classified as empirical sciences.

Scientific literature

An enormous range of scientific literature is published. Scientific journals communicate and document the results of research carried out in universities and various other research institutions.

Most scientific journals cover a single scientific field and publish the research within that field; the research is normally expressed in the form of a scientific paper. Science has become so pervasive in modern societies that it is generally considered necessary to communicate the achievements, news, and ambitions of scientists to a wider populace.

Science magazines such as New Scientist and Scientific American cater to the needs of a much wider readership and provide a non-technical summary of popular areas of research, including notable discoveries and advances in certain fields of research. Science books engage the interest of many more people.

Tangentially, science fiction, primarily fantastic in nature, engages the public imagination and transmits the ideas, if not the methods, of science.

Fields of science

Science is broadly subdivided into the categories of natural sciences and the social sciences. There are also related disciplines that are grouped into interdisciplinary and applied sciences, such as engineering and health science. Within these categories are specialized scientific fields that can include elements of other scientific disciplines but often possess their own terminology and body of expertise.[11]

The status of social sciences as an empirical science has been a matter of debate since the 20th century (see Positivism dispute).[12] Discussion and debate abound in this topic with some fields like the social and behavioural sciences accused by critics of being unscientific. In fact, many groups of people from academicians like Nobel Prize physicist Percy W. Bridgman,[13] or Dick Richardson, Ph.D.—Professor of Integrative Biology at the University of Texas at Austin,[14] to politicians like U.S. Senator Kay Bailey Hutchison and other co-sponsors,[15] oppose giving their support or agreeing with the use of the label "science" in some fields of study and knowledge they consider non-scientific, ambiguous, or scientifically irrelevant compared with other fields.

Scientific institutions

Louis XIV visiting the Académie des sciences in 1671.

Learned societies for the communication and promotion of scientific thought and experimentation have existed since the Renaissance period.[16] The oldest surviving institution is the Accademia dei Lincei in Italy.[17] National Academy of Sciences are distinguished institutions that exist in a number of countries, beginning with the British Royal Society in 1660[18] and the French Académie des Sciences in 1666.[19]

International scientific organizations, such as the International Council for Science, have since been formed to promote cooperation between the scientific communities of different nations. More recently, influential government agencies have been created to support scientific research, including the National Science Foundation in the U.S.

Other prominent organizations include:
In Australia, CSIRO
In France, Centre national de la recherche scientifique
In Germany, Max Planck Society and Deutsche Forschungsgemeinschaft
In Spain, CSIC
In Russia, Russian Academy of Sciences

Critiques

Jacques Barzun termed science "a faith as fanatical as any in history" and warned against the use of scientific thought to suppress considerations of meaning as integral to human existence.[20]

The media and the scientific debate

The mass media face a number of pressures that can prevent them from accurately depicting competing scientific claims in terms of their credibility within the scientific community as a whole. Determining how much weight to give different sides in a scientific debate requires considerable expertise on the issue at hand.[21] Few journalists have real scientific knowledge, and even beat reporters who know a great deal about certain scientific issues may know little about other ones they are suddenly asked to cover.[22][23]

Ethics and science

The implications of the ideological denial of ethics for the practice of science itself in terms of fraud, plagiarism, and data falsification, has been criticized by several academics. In "Science and Ethics", Bernard Rollin examines the ideology that denies the relevance of ethics to science, and argues in favor of making education in ethics part and parcel of scientific training.

Notes

^ Online dictionary. Merriam-Webster. Retrieved on 2008-01-30.
^ a b c d e Popper, Karl [1959] (2002). The Logic of Scientific Discovery, 2nd English edition, New York, NY: Routledge Classics. ISBN 0-415-27844-9. OCLC 59377149.
^ Etymology of "science" at Etymology Online. See also details of the PIE root at American Heritage Dictionary of the English Language, 4th edition, 2000..
^ MacMorris, Neville (1989). The Natures of Science. New York: Fairleigh Dickinson University Press, pp. 31–33. ISBN 0838633218.
^ Locke, J. (1838). An essay concerning human understanding. printed by Thomas Davison.
^ a b c d e Thurs, Daniel Patrick (2007). Science Talk: Changing Notions of Science in American Popular Culture. New Brunswick, NJ: Rutgers University Press. ISBN 978-0813540733.
^ Ross, S. (1962). "Scientist: The story of a word" (pdf). Annals of Science 18 (2): 65-85. Retrieved on 2008-02-08.
^ Logik der Forschung, new appendix *XIX (not yet available in the English edition Logic of scientific discovery)
^ Karl Popper: On the non-existence of scientific method. Realism and the Aim of Science (1983)
^ Karl Popper: Objective Knowledge (1972)
^ See: Editorial Staff (March 7, 2007). Scientific Method: Relationships among Scientific Paradigms. Seed magazine. Retrieved on 2007-09-12.
^ Critical examination of various positions on this issue can be found in Karl R. Popper's The Poverty of Historicism.
^ Siepmann, J. P. (1999). "What is Science? (Editorial)". Journal of Theoretics 3. Retrieved on 2007-07-23.
^ Richardson, R. H. (Dick) (January 28, 2001). Economics is NOT Natural Science! (It is technology of Social Science.). The University of Texas at Austin. Retrieved on 2007-07-23.
^ Staff (May 19, 2006). Behavioral and Social Science Are Under Attack in the Senate. American Sociological Association. Retrieved on 2007-07-23.
^ Parrott, Jim (August 9, 2007). Chronicle for Societies Founded from 1323 to 1599. Scholarly Societies Project. Retrieved on 2007-09-11.
^ Benvenuto nel sito dell'Accademia Nazionale dei Lincei (Italian). Accademia Nazionale dei Lincei (2006). Retrieved on 2007-09-11.
^ Brief history of the Society. The Royal Society. Retrieved on 2007-09-11.
^ Meynell, G.G.. The French Academy of Sciences, 1666-91: A reassessment of the French Académie royale des sciences under Colbert (1666-83) and Louvois (1683-91). Topics in Scientific & Medical History. Retrieved on 2007-09-11.
^ Jacques Barzun, Science: The Glorious Entertainment, Harper and Row: 1964. p. 15. (quote) and Chapters II and XII.
^ Dickson, David (October 11, 2004). Science journalism must keep a critical edge. Science and Development Network. Retrieved on 2008-02-20.
^ Mooney, Chris (2007). Blinded By Science, How 'Balanced' Coverage Lets the Scientific Fringe Hijack Reality. Columbia Journalism Review. Retrieved on 2008-02-20.
^ McIlwaine, S.; Nguyen, D. A. (2005). "Are Journalism Students Equipped to Write About Science?". Australian Studies in Journalism 14: 41-60. Retrieved on 2008-02-20.

References

Feyerabend, Paul (2005). Science, history of the philosophy, as cited in Honderich, Ted (2005). The Oxford companion to philosophy. Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press. ISBN 0199264791. of. Oxford Companion to Philosophy. Oxford.
Papineau, David. (2005). Science, problems of the philosophy of., as cited in Honderich, Ted (2005). The Oxford companion to philosophy. Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press. ISBN 0199264791.
Feynman, R.P. (1999). The Pleasure of Finding Things Out: The Best Short Works of Richard P. Feynman. Perseus Books Group. ISBN 0465023959.

Further reading

A Book List of Popularized Natural and Behavioral Sciences
Baxter, Charles "Myth versus science in educational systems"PDF (66.4 KiB)
"Classification of the Sciences". Dictionary of the History of Ideas.
Cole, K. C., Things your teacher never told you about science: Nine shocking revelations Newsday, Long Island, New York, March 23, 1986, pg 21+
Feynman, Richard "Cargo Cult Science"
Krige, John, and Dominique Pestre, eds., Science in the Twentieth Century, Routledge 2003, ISBN 0-415-28606-9
MacComas, William F. "The principal elements of the nature of science: Dispelling the myths"PDF (189 KiB) Rossier School of Education, University of Southern California. Direct Instruction News. Spring 2002 24–30.
"Nature of Science" University of California Museum of Paleontology
Obler, Paul C.; Estrin, Herman A. (1962). The New Scientist: Essays on the Methods and Values of Modern Science. Anchor Books, Doubleday.
Thurs, Daniel Patrick (2007). Science Talk: Changing Notions of Science in American Popular Culture. New Brunswick, NJ: Rutgers University Press, pp. 22–52. ISBN 978-0-8135-4073-3.